Solok (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Solok, Sumatera Barat melalui Seksi Kesehatan Keluarga (Kesga) menggelar pertemuan atau workshop kesehatan reproduksi kepada kader posyandu remaja se-Kota Solok.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Dinas Kesehatan Kota Solok Hartini di Solok, Selasa mengatakan pertemuan itu bertujuan untuk meningkatkan orientasi kader remaja mengenai program kesehatan remaja.
"Selain itu, juga memperkuat komitmen bersama kader kesehatan remaja terkait pelayanan kesehatan pada remaja," ujar dia.
Ia juga menjelaskan terkait kader posyandu remaja tersebut merupakan kader yang akan memperjuangkan masalah kesehatan, dimulai dari teman sebaya terlebih dahulu.
Sebagaimana yang diketahui semua saat ini telah banyak perbuatan asusila di kalangan remaja. Ia berharap jangan sampai adik-adik kader posyandu remaja jatuh pula ke dalam perbuatan tersebut.
Ia juga berharap dengan dilaksanakannya workshop kesehatan reproduksi ini bisa diikuti dengan baik oleh semua peserta agar kader-kader remaja dapat menambah pengetahuan seputar kesehatan reproduksi.
Kesehatan Reproduksi merupakan keadaan yang menunjukkan kondisi kesehatan fisik, mental, dan sosial seseorang dihubungkan dengan sistem, fungsi, dan proses reproduksinya.
Dalam lingkup kesehatan reproduksi, kesehatan ibu selama kehamilan, persalinan, dan nifas menjadi masalah utama kesehatan reproduksi perempuan.
Dalam pertemuan tersebut telah dihadirkan tiga narasumber, yaitu Irma Ratna Armeida, AMG, S.Gz selaku Nutritionist dari Dinas Kesehatan Kota Solok, dr Helwi Nofira, S.PoG selaku Dokter Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Solok, dan Giska Ayu Pratiwi selaku Program Officer dari Yayasan Kesehatan Perempuan Indonesia dari Jakarta.
Salah seorang narasumber Irma Ratna Armeida menjelaskan dalam materinya tentang bagaimana gizi remaja, mulai dari asupan gizi yang baik untuk remaja sampai kepada dampak kekurangan gizi bagi remaja salah satunya anemia.
Anemia merupakan kondisi ketika kadar hemoglobin dalam darah lebih rendah dari normal. Hemoglobin adalah protein kaya zat besi yang memberikan warna merah pada darah. Protein ini membantu sel-sel darah merah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh.
“Penyebab anemia adalah kekurangan vitamin dan mineral, seperti vitamin B12, asam folat, dan zat besi,” ujar Irma.
Permasalahan kesehatan reproduksi lainnya yang sering dijumpai adalah Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD). KTD pada remaja menyebabkan remaja dihadapkan pada dua pilihan yaitu melanjutkan kehamilan atau melakukan aborsi dengan segala dampaknya.
Kehamilan pada remaja berisiko membahayakan jiwa ibu dan janinnya, karena remaja belum siap secara fisik, mental dan psikososial untuk melahirkan dan merawat anak.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Puluhan kader posyandu remaja ikuti pelatihan kesehatan reproduksi