Lubukbasung (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menjamin ketersediaan beras di daerah itu aman sampai akhir 2023, karena merupakan daerah penghasil, sehingga mengalami surplus setiap tahunnya.
"Pasokan beras aman sampai akhir tahun nantinya," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Agam Rosva Deswira di Lubuk Basung, Minggu.
Ia mengatakan, kebutuhan beras untuk dikonsumsi selama setahun sekitar 63.826,79 ton untuk penduduk Agam 540.905 jiwa dengan resiokosumsi 109 kilogram perkapita per tahun.
Sedangkan perkiraan ketersediaan beras untuk dikonsumsi selama setahun sekitar 228.905 ton.
Sementara perkiraan surplus sekitar 164.422 ton setiap tahunnya yang dipasarkan ke Riau, Jambi dan lainnya.
"Beras kita banyak dibawa ke luar seperti Riau, Jambi, Jakarta dan lainnya," katanya.
Ia menambahkan, harga beras di daerah tersebut cukup tinggi sesuai dengan kualitasnya.
Untuk beras medium berupa Ir 42 dengan harga Rp14 ribu per kilogram dan premium berupa kuruik kusuik Rp17 ribu per kilogram.
"Harga beras cukup tinggi akibat musim penghujan, harga pupuk mahal dan lainnya," katanya.
Ia mengakui, Pemkab Agam memiliki beras cadangan pangan yang disimpan di Bulog sebanyak 14,7 ton.
Beras tersebut bakal dikeluarkan apabila daerah tersebut kondisi rawan pangan.