Kemenag Kota Solok bantu pemenuhan gizi anak berisiko stunting

id Kemenag Kota Solok, berikan bantuan, ke anak, berisiko stunting

Kemenag Kota Solok bantu pemenuhan gizi anak berisiko stunting

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Solok Mustafa memberikan bantuan pemenuhan gizi kepada anak berisiko stunting di Kota Solok, Sumatera Barat. (ANTARA/HO-Diskominfo Solok)

Solok (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Solok, Sumatera Barat memberikan bantuan pemenuhan gizi kepada anak berisiko stunting dalam rangka mendukung pelaksanaan Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) pemerintah daerah setempat.

Kepala Kantor Kemenag Kota Solok Mustafa di Solok, Rabu, mengatakan kegiatan tersebut dalam rangka mendorong percepatan penanganan dan pencegahan stunting di daerah setempat.

"Selain itu, kegiatan tersebut juga menindaklanjuti kepala BKKBN RI dan surat Gubernur Sumbar dalam rangka percepatan penurunan angka stunting di Kota Solok," kata dia.

Program BAAS merupakan program nasional dalam meningkatkan gizi anak-anak yang mempunyai masalah tumbuh kembang pada usia bawah dua tahun (baduta).

Apabila status gizi anak di bawah dua tahun kurang optimal perkembangannya, katanya, maka baduta akan mengalami stunting, sedangkan seandainya anak tersebut telah stunting tidak bisa lagi mengalami peningkatan status ke gizi secara normal.

Seandainya kasus stunting cepat diketahui di bawah usia dua tahun maka pemulihannya akan cepat, sedangkan status anak di atas dua tahun mengalami stunting akan lama pemulihannya, namun akan dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT) kepada balita tersebut.

Kantor Kemenag Kota Solok salah satu pelaksana Program BAAS yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Solok dalam pelaksanaan program tersebut di daerah setempat. Pihaknya mendapatkan lokasi keikutsertaan program itu di salah satu keluarga di Kelurahan Kampai Tabu Karambia.

"Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa semoga apa yang kita lakukan, bisa memberikan perubahan terhadap anak kita, Khalisa Salsabila (sasaran program, red.) dalam usia 15 bulan," ujar dia.

Melalui kerja sama tersebut, Kantor Kemenag Kota Solok ikut serta memantau perkembangan baduta ini dan memberikan bantuan berupa makanan pokok.

"Bantuan tersebut diberikan selama enam bulan ke depan, setelah itu Kantor Kemenag akan melaksanakan evaluasi terhadap kenaikan BB (Berat Badan) baduta yang mendapat bantuan," ucap dia.

Penyerahan bantuan penanganan anak berisiko stunting dari Kepala Kantor Kemenag Kota Solok Mustafa tersebut disambut positif Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Solok Ardinal di rumah keluarga Wirda Novita Sari, orang tua Khalisa Salsabila, di Kelurahan Kampai Tabu Karambia.