Pertamina dan Disperdakop UKM gelar operasi pasar gas 3 Kg

id Disperdakop UKM padang panjang,Berita padang panjang,Berita sumbar,Operasi Pasar Gas 3 Kg

Pertamina dan Disperdakop UKM gelar operasi pasar gas 3 Kg

Padang Panjang (ANTARA) - Menyikapi keluhan masyarakat terkait sulitnya mendapatkan gas LPG 3 kg beberapa minggu terakhir, direspon cepat oleh pemerintah daerah Kota Padang Panjang Sumatera Barat. Solusi jangka pendek dan menengah dipersiapkan setelah melakukan diskusi dengan pihak Pertamina melalui Sub Branch Manager (SBM) Rayon III Sumbar dan Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat, Kamis (15/6)

Kabag Perekonomian dan Sumberdaya Alam Setdako, Putra Dewangga, SS, M.Si, mengatakan solusi jangka pendek dan jangka panjang terkait kelangkaan gas LPG 3 kg, adalah Pertamina akan melakukan operasi pasar melalui 21 pangkalan yang ada di 16 Kelurahan pada 15, 16 dan 17 Juni.

“Dalam operasi pasar ini kita dibantu Pertamina melalui Sub Branch Manager (SBM) Rayon III Sumbar dan Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat. Hal ini didapat setelah melakukan audiensi bersama dengan pihak terkait," kata Putra.

Ia menjelaskan, Pertamina berharap operasi pasar ini dapat diawasi semua pihak termasuk Pemerintah Daerah agar tepat sasaran. Sekaligus dalam operasi pasar ini disosialisasikan besaran HET (harga eceran tertinggi) 3 kg, kata dia.

Sementara itu untuk solusi jangka menengah, Pertamina dan Pemerintah Provinsi Sumbar akan menggencarkan sosialisasi kriteria sasaran yang berhak penerima LPG 3 kg. Dan, mekanisme pendistribusiannya sehingga diharapkan tidak terjadi lagi pendistribusian yang tidak tepat sasaran.

“Solusi jangka panjangnya Dinas ESDM Provinsi Sumbar, mendorong Pertamina dan BPS untuk bekerja sama memastikan data masyarakat yang berhak menerima LPG 3 kg by name by address,” sebut Putra.

Putra menyebutkan, dari hasil diskusi antara Pemerintah Kota yang dipimpin Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ewasoska, S.H bersama dengan SBM Rayon III Sumbar dan Dinas ESDM Provinsi Sumatera Barat, yang menghasilkan beberapa solusi, jangka pendek maupun jangka panjang dapat mengatasi kelangkaan gas di Padang Panjang.

Sub Branch Manager (SBM) Rayon III Sumbar, Dery Pratama Sofyan, mengungkapkan, operasi pasar ini dilakukan dalam upaya pemenuhan kebutuhan elpiji masyarakat Padang Panjang dan sekaligus bertujuan memudahkan masyarakat mendapatkan elpiji subsidi dan sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp17.000/tabung

"Operasi pasar ini dilaksanakan juga untuk memastikan pemerataan elpiji di masyarakat dan sesuai dengan HET, pola operasi pasar agar tepat sasaran telah diatur. Konsumen hanya boleh membeli satu tabung dengan melampirkan fotokopi KTP sebelum pembelian. Hal ini dilakukan supaya tidak ada lagi terjadi pengulangan pembelian dalam waktu bersamaan," kata dia.

Dery, mengungkapkan sejatinya kuota elpiji 3 kg untuk Padang Panjang sudah dihitung sedemikian rupa. Berdasarkan perhitungan Pertamina, maka seharusnya di kota ini masih terjadi surplus LPG 3 kg. Jadi operasi pasar dilakukan untuk memastikan ketersediaan gas 3 kg di lapangan dan memastikan pembelinya adalah masyarakat yang berhak atas LPG subsidi.

“Terjadinya kelangkaan ini diperkirakan disebabkan karena ada penyaluran yang tidak tepat sasaran. Ulah dari beberapa oknum yang memanfaatkan momen ini untuk menjual harga elpiji lebih tinggi dari HET,” sebutnya.

Ia menjelaskan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, ada empat kelompok sasaran yang berhak memperoleh distribusi LPG 3 kg. Yaitu rumah tangga tidak mampu, usaha mikro, petani sasaran dan nelayan sasaran. Sedangkan usaha laundry, hotel dan restoran tidak dibolehkan membeli LPG 3 kg.

“Selain operasi pasar, kita juga melakukan berbagai upaya untuk memastikan distribusinya tepat sasaran. Antara lain sidak berkala dan penertiban pembelian LPG 3 kg di pangkalan. Kita berharap operasi pasar ini dapat diawasi semua pihak, termasuk Pemerintah Daerah agar tepat sasaran,” harapnya. (*)