Bukittinggi catat putaran uang lebaran capai Rp 80 miliar dari 400 ribu kunjungan
Bukittinggi (ANTARA) - Kota Bukittinggi, Sumatera Barat tetap menjadi pusat tujuan wisata selama libur Lebaran meski durasi libur kali ini terbilang pendek, pemerintah daerah setempat ungkap raihan putaran uang mencapai Rp 80 miliar.
"Total estimasi 400 ribu pengunjung masuk ke Kota Bukittinggi selama liburan lebaran, asumsi uang beredar sampai Rp 80 miliar selama libur di luar penginapan dan transportasi," kata Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, Selasa.
Dari 400 ribu pengunjung itu, Pemkot Bukittinggi mencatat total pengunjung ke objek wisata berbayar sejak Jumat (21/04) hingga Senin (1/05) sebanyak 153.542 orang.
"Dengan jumlah itu, Alhamdulillah Bukittinggi meraup Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar sekitar Rp 3,39 miliar," kata Erman.
Ia mengatakan meskipun waktu libur lebaran terbilang pendek, namun Kota Bukittinggi sebagai kota tujuan wisata utama di Sumbar, tetap jadi idola saat libur Idul fitri 1444 H.
"Alhasil, kepadatan tak bisa dihindari karena ratusan ribu pengunjung datang ke kota kelahiran Bung Hatta ini," katanya.
Erman Safar mengucapkan terima kasih pada para pengujung Kota Bukittinggi yang menurutnya berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kami juga berterima kasih pada seluruh pihak yang telah menjaga kota ini dengan baik, kerjasama dan koordinasi yang terjalin berhasil menciptakan suasana Bukittinggi yang aman, nyaman dan tertib," katanya.
Wako sebelumnya juga menegaskan keberpihakannya kepada pedagang kecil dan UMKM dengan mengijinkan PKL berdagang di Taman Jam Gadang.
"Tidak apa-apa PKL berjualan asal tertib, soal kebersihan tetap kami perhatikan, tinggal sapu angkut dan buang, kesejahteraan warga lebih penting, ini salah satu momentnya saat lebaran untuk mencari rejeki sebanyak-banyaknya," kata Wako.
Objek wisata berbayar utama di Kota Bukittinggi meliputi Taman Panorama Lubang Jepadang, Benteng Fort De Kock dan juga Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK).
TMSBK atau Kebun Binatang merupakan objek wisata utama yang paling memberikan nilai PAD terbesar di Kota Bukittinggi.
Di 2022, TMSBK berhasil memberi PAD terbesar di Bukittinggi dengan nilai mencapai Rp 24,2 miliar.
"Total estimasi 400 ribu pengunjung masuk ke Kota Bukittinggi selama liburan lebaran, asumsi uang beredar sampai Rp 80 miliar selama libur di luar penginapan dan transportasi," kata Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, Selasa.
Dari 400 ribu pengunjung itu, Pemkot Bukittinggi mencatat total pengunjung ke objek wisata berbayar sejak Jumat (21/04) hingga Senin (1/05) sebanyak 153.542 orang.
"Dengan jumlah itu, Alhamdulillah Bukittinggi meraup Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar sekitar Rp 3,39 miliar," kata Erman.
Ia mengatakan meskipun waktu libur lebaran terbilang pendek, namun Kota Bukittinggi sebagai kota tujuan wisata utama di Sumbar, tetap jadi idola saat libur Idul fitri 1444 H.
"Alhasil, kepadatan tak bisa dihindari karena ratusan ribu pengunjung datang ke kota kelahiran Bung Hatta ini," katanya.
Erman Safar mengucapkan terima kasih pada para pengujung Kota Bukittinggi yang menurutnya berdampak positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
"Kami juga berterima kasih pada seluruh pihak yang telah menjaga kota ini dengan baik, kerjasama dan koordinasi yang terjalin berhasil menciptakan suasana Bukittinggi yang aman, nyaman dan tertib," katanya.
Wako sebelumnya juga menegaskan keberpihakannya kepada pedagang kecil dan UMKM dengan mengijinkan PKL berdagang di Taman Jam Gadang.
"Tidak apa-apa PKL berjualan asal tertib, soal kebersihan tetap kami perhatikan, tinggal sapu angkut dan buang, kesejahteraan warga lebih penting, ini salah satu momentnya saat lebaran untuk mencari rejeki sebanyak-banyaknya," kata Wako.
Objek wisata berbayar utama di Kota Bukittinggi meliputi Taman Panorama Lubang Jepadang, Benteng Fort De Kock dan juga Taman Marga Satwa Budaya Kinantan (TMSBK).
TMSBK atau Kebun Binatang merupakan objek wisata utama yang paling memberikan nilai PAD terbesar di Kota Bukittinggi.
Di 2022, TMSBK berhasil memberi PAD terbesar di Bukittinggi dengan nilai mencapai Rp 24,2 miliar.