Emma Yohanna minta Sumbar tidak pesimistis BIM turun status

id emma yohanna,bandara internasional minangkabau,bim turun status

Emma Yohanna minta Sumbar tidak pesimistis BIM turun status

Anggota DPD RI, Emma Yohanna (ANTARA/Mario SN)

Padang (ANTARA) - Anggota DPD RI Emma Yohanna meminta Sumatera Barat tidak terlalu pesimistis terkait wacana Bandara Internasional Minangkabau (BIM) turun status menjadi bandara yang hanya melayani penerbangan domestik.

"Itu kan masih wacana dari Kementerian BUMN dan kita di DPD tentu akan berjuang sekuat tenaga agar hal itu tidak terjadi," kata dia di Padang,Senin.

Dalam menyikapi hal itu, empat anggota DPD RI yang dari Sumatera Barat yakni Emma Yohanna, Leonardi Hermainy, Muslim M Yatim dan Alirman Sori akan menggelar rapat dengan Pemprov Sumbar pada Senin (27/2).

"Kita akan mencarikan solusi terkait hal ini bersama pemerintah provinsi," kata dia.

Menurut dia perubahan status Bandara Internasional Minangkabau menjadi bandara domestik menimbulkan dampak negatif karena Sumbar sangat mengandalkan pariwisata.

"Bandara ini banyak didatangi wisatawan dari Malaysia dan kita mendorong akan untuk membuka penerbangan ke Singapura secara langsung dan ini tentu menjadi kendala," kata dia,

Dirinya meyakini ada pertimbangan-pertimbangan lain yang akan diambil pemerintah pusat dan memilih BIM menjadi bandara yang tidak termasuk dipangkas menjadi bandara domestik saja.

"Jangan terlalu cepat pesimis. Kami akan berjuang untuk menetapkan status BIM menjadi bandara internasional," kata dia.

Sebelumnya Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengatakan keberadaan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) vital dalam menggerakkan ekonomi provinsi tersebut dan diharapkan BIM tidak termasuk bandara yang diwacanakan pemerintah pusat untuk turun status.

"Ini masih wacana yang muncul dari pusat dan kita berpendapat bahwa bandara internasional di Sumbar ini harus dikembangkan mengingat sebagian besar warga Minangkabau itu di luar wilayah mereka," kata dia

Ia mengatakan banyak Diaspora Minangkabau yang berada di luar negeri baik itu Australia, Amerika, Malaysia dan lainnya tentu keberadaan bandara internasional ini menjadikan jarak semakin dekat.

Selain itu bandara ini mampu menggerakkan roda perekonomian dari sektor pariwisata yang terus dioptimalkan pemerintah daerah sebagai cara meningkatkan pendapatan daerah.

"Tanpa bandara internasional tentu akan mengkerdilkan pariwisata Sumbar. Kita tengah menggeliatkan kunjungan destinasi wisata di Sumbar untuk meningkatkan perekonomian daerah menjadi lebih baik lagi," katanya