20 Februari imunisasi polio mulai digelar di Sumbar

id imunisasi folio,dinkes pariaman,sumbar

20 Februari imunisasi polio mulai digelar di Sumbar

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman, Sumbar Nazifah (kanan). (ANTARA/Aadiaat M. S.)

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar) mempersiapkan imunisasi polio guna mengantisipasi bayi di daerah itu terpapar polio dengan pasca ditemukannya penyakit itu di Provinsi Aceh.

"Kita merupakan bagian dari tetangga Aceh, setelah Sumatera Utara baru Sumbar. Jadi kita harus melaksanakan imunisasi polio ini untuk melindungi anak kita di Pariaman," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pariaman Nazifah di Pariaman, Senin.

Ia mengatakan pihaknya hari ini telah mendapatkan surat edaran dari Gubernur Sumbar untuk melakukan persiapan terkait imunisasi polio tersebut karena akan dilakukan mulai 20 Februari.

Oleh karena itu, lanjutnya sebelum dilaksanakan imunisasi pihaknya melakukan pemetaan sasaran bayi di Pariaman yang jumlahnya mencapai 7.600 orang.

Ia menyampaikan melihat jumlah sasaran tersebut maka setidaknya vaksinator di daerah akan melayani lebih dari 200 bayi.

"Satu vaksinator itu minimal untuk 100 sasaran, namun setelah dihitung kalau untuk 100 sasaran maka baru 3.500 sasaran sehingga harusnya satu vaksinator lebih dari 200 sasaran," katanya.

Pihaknya berharap imunisasi polio yang akan dilakukan dapat berjalan dengan baik guna menghindarkan bayi di Pariaman terpapar virus tersebut.

Sebelumnya, Dinas Kesehatan Aceh menyebut sebanyak 1,1 juta usia 0-12 tahun di provinsi itu telah mendapatkan imunisasi polio tetes selama pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio, sebagai respon Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus polio atau lumpuh layu di Aceh.

“Capaian seluruh Aceh sudah 93,7 persen atau 1.141.540 anak yang sudah diteteskan polio dari target 1.217.939 anak," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Aceh Iman Murahman di Banda Aceh.

Iman mengatakan pelaksanaan Sub PIN polio di provinsi berjulukan Tanah Rencong itu menyusul ditemukan kasus lumpuh layu tipe dua di Kabupaten Pidie, sehingga Kemenkes RI menetapkan menjadi kejadian luar biasa polio.