Empat tren perilaku belanja konsumen yang bisa diadaptasi pelaku bisnis tahun ini

Jakarta, (ANTARA) - Platform e-commerce Shopee membagikan tren perilaku belanja konsumen yang dapat diadaptasi oleh para pelaku bisnis untuk mengembangkan usahanya di tahun ini.

“Di mana mereka yang melakukannya akan memiliki pondasi dalam ekosistem digital yang tangguh, yang memungkinkan mereka menjangkau lebih banyak pengguna di masa mendatang,” kata Direktur Eksekutif Shopee Indonesia Handhika Jahja melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Menurut Shopee, tren perilaku konsumen ini diprediksi dapat membentuk lanskap perekonomian digital tahun 2023 di Indonesia.

Handhika menilai bahwa adaptasi layanan digital seperti e-commerce dapat meningkatkan kehidupan masyarakat, salah satunya melalui bagaimana konsumen terhubung dengan bisnis pada dua tahun terakhir ini.

Dia juga memandang ekonomi digital di Indonesia masih memiliki banyak ruang dan peluang jangka panjang yang lebih besar khususnya untuk membantu semakin banyak masyarakat mendapatkan keuntungan.

“Di tahun mendatang, konsumen akan terus membentuk masa depan ekonomi digital,” imbuh dia.

Berikut empat tren perilaku konsumen di tahun ini.

Digitalisasi ubah perilaku belanja daring melalui fitur interaktif

Menurut Shopee, saat ini masyarakat semakin tertarik menggunakan fitur interaktif, contohnya termasuk Shopee Video & Shopee Live.

Fitur dari Shopee tersebut mendapatkan antusiasme yang tinggi dari pengguna pada tahun 2022 dengan 3 dari 8 pengguna e-commerce itu menggunakan Shopee Video.

Selain itu, lebih dari 180 juta produk telah dipromosikan melalui keranjang orange Shopee Live pada tahun 2022.

Dengan meningkatnya animo masyarakat yang mulai memanfaatkan fitur interaktif, potensi fitur-fitur tersebut akan mulai mengubah kecenderungan pengguna saat berbelanja daring di tahun ini.

Pengguna usia muda lebih aktif belanja daring

Selama dua tahun terakhir, belanja daring terus menarik perhatian generasi muda yang kerap memanfaatkan fitur dan teknologi, salah satunya dalam metode pembayaran.

Menurut Shopee, ShopeePay dan COD menjadi metode pembayaran paling banyak digunakan pengguna muda. Hal ini menunjukkan bahwa pengguna usia muda ingin fitur yang mudah, praktis, dan aman.

Dalam konteks produk, kategori kecantikan, fesyen, dan elektronik masih menjadi daya tarik pengguna usia muda di tahun 2022 dan diprediksi masih terus menjadi kategori produk pilihan di tahun 2023.

Tren makanan pedas juga kian digemari oleh kalangan generasi milenial dan Z, seperti mie pedas kekinian dan ayam geprek yang laris dipesan di ShopeeFood oleh generasi milenial dan Z sepanjang 2022.

“Booming” kreator jadi pendorong ekonomi digital

Shopee memprediksi pertumbuhan konten kreator akan terus berkembang dan mengambil peran penting dalam meningkatkan penjualan produk pada tahun ini.

Hal tersebut terlihat dari pertumbuhan Shopee Affiliate Program yang telah melahirkan lebih banyak kreator atau KOL baru dengan total peningkatan hingga 2.5 kali lipat di tahun 2022 dibanding 2021.

Program afiliasi Shopee itu mendorong peningkatan pembelian produk melalui tautan link yang dibagikan melalui sosial media hingga 3 kali lipat di tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2021.

Konsumen di luar kota besar semakin memanfaatkan layanan digital

Kemudahan akses mulai dari sistem pengiriman yang cepat, penawaran ragam pilihan produk, hingga kenyamanan dalam metode bertransaksi menjadi strategi yang perlu diperhatikan untuk konsumen di berbagai wilayah.

Salah satu contohnya yaitu metode transaksi ShopeePay di mana pengguna fitur ini tersebar di 99,5 persen kabupaten di Indonesia.

Menariknya, para pengguna yang tinggal di daerah luar kota non-metropolitan seperti Sidoarjo, Sleman, dan Karawang juga termasuk ke dalam wilayah yang paling banyak memanfaatkan voucher ShopeePay Sekitarmu.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tren perilaku konsumen yang bisa diadaptasi pelaku bisnis di tahun ini