Pariaman usulkan sembilan desa mendapatkan program literasi berbasis inklusi sosial ke Perpusnas

id Pemko Pariaman,inklusi sosial ke Perpusnas,Perpustakaan Pariaman,Berita Pariaman

Pariaman usulkan sembilan desa mendapatkan program literasi berbasis inklusi sosial ke Perpusnas

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pariaman, Sumbar Muhammad Sukri melihat desain bangunan Perpustakaan yang akan dibangun di Pariaman. ANTARA/Aadiaat M. S. 

Pariaman (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat mengusulkan sembilan perpustakaan desa di daerah itu untuk mendapatkan program Literasi Berbasis Inklusi Sosial dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) guna meningkatkan literasi di daerah itu.

"Perpustakaan bukan saja untuk membaca buku dan menambah ilmu namun juga meningkatkan kesejahteraan dengan memanfaatkan potensi dimiliki sehingga dalam program tersebut terdapat pelatihan untuk peningkatan ekonomi masyarakat," kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Pariaman Muhammad Syukri di Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan hal tersebut selaras dengan literasi dalam arti luas yaitu bagaimana orang dapat membaca baik yang tersurat maupun yang tersirat untuk meningkatkan kesejahteraan.

Literasi untuk peningkatan kesejahteraan tersebut, lanjutnya telah diterapkan di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat yang tidak saja menyediakan perpustakaan namun juga memiliki binaan dan membuat kegiatan-kegiatan yang dapat mendatangkan kunjungan.

Pengunjung tersebut, kata dia tidak saja datang untuk membaca di perpustakaan namun juga mengikuti pelatihan dan menghadiri pekan kuliner, produk IKM, serta fesyen hasil binaan perpustakaan. dalam satu hari kunjungan ke perpustakaannya.

"Sehingga tidak heran kunjungan ke perpustakaan bisa mencapai 300 orang per hari," ujarnya.

Sedangkan perpustakaan di Pariaman masih bersifat membaca buku yang sayangnya sekarang sudah mulai tergantikan dengan gawai dan laptop sehingga sarana itu sepi oleh pembaca buku.

Oleh karena itu, lanjutnya pihaknya berupaya menjadikan perpustakaan kembali ramai dikunjungi orang untuk berbagai kegiatan salah satunya dengan program Literasi Berbasis Inklusi Sosial dari Perpusnas.

Ia menjelaskan sembilan perpustakaan desa tersebut diusulkan karena dinilai lebih aktif dari perpustakaan desa yang ada di daerah itu serta antusias untuk menyiapkan persyaratan.

"Mudah-mudahan ini bisa menjadi pemicu untuk perpustakaan desa lainnya untuk aktif," katanya.

Ia menyebutkan adapun sembilan desa yang mendapatkan program tersebut yaitu Padang Cakur, Kajai, Sikabu, Kampung Apar, Santok, Bunga Tanjung, Sikapak Timur, Tungkal Utara, dan Batang Kabung.

Pada kesempatan tersebut Sukri juga mengatakan Pariaman pada 2023 juga mendapatkan dana alokasi khusus dari pemerintah pusat melalui Perpusnas sebesar Rp10,3 miliar untuk membangun gedung dan perlengkapan teknologi informasi.

"Perpustakaan tersebut nantinya tidak seperti pustaka pada umumnya lebih pada orang berwisata," ujarnya.

Ia mengatakan pihaknya mengupayakan peletakkan batu pertama pembangunan perpustakaan tersebut dilaksanakan bulan depan.

"Surat Keputusan Departemen Keuangan sudah ada untuk pembangunan Perpustakaan di Pariaman tinggal menunggu rencana kegiatan (RK)-nya yang diperkirakan keluar dalam bulan ini," kata dia.

Ia mengatakan RK tersebut akan dijadikan dasar bagi Pemkot Pariaman melaksanakan lelang pembangunan perpustakaan dan langsung melaksanakan peletakan batu pertama.