KKN PPM Unand Bantu Promosi Sanggar Singo Barantai Saniangbaka

id KKN PPM Unand Bantu Promosi Sanggar Singo Barantai Saniangbaka, saniangbaka, kkn unand

KKN PPM Unand Bantu Promosi Sanggar Singo Barantai Saniangbaka

KKN PPM Unand membantu untuk mempromosikan Sanggar Singo Barantai Saniangbaka. (ANTARA/ist)

Arosuka (ANTARA) - Minangkabau merupakan salah satu suku yang mempunyai banyak keanekaragaman kesenian, khususnya yang terkenal semisal Silek, Randai dan Tari Piring.

Hampir di semua daerah di wilayah Minangkabau atau Sumatera Barat memiliki sanggar kesenian untuk melestarikan Silek, Randai dan Tari Piring, tidak terkecuali di Nagari Saniangbaka, Kabupaten Solok.

Sanggar Singo Barantai yang berada di Jorong Kapalo Labuh, Nagari Saniang Baka, Kab. Solok menjadi salah satunya. Sanggar ini didirikan setelah kemerdekaan yang memang berfokus pada Silek, Randai dan Tari piring.

Dari cerita dengan penduduk setempat Ada hal yang menarik dari asal muasal berdirinya Sanggar Singo Barantai ini karena diberi nama oleh Presiden pertama RI Soekarno saat menggelar kegiatan yang mengundang perwakilan dari berbagai wilayah untuk menampilkan kebudayaannya.

Pada saat itu Sanggar Singo Barantai yang tampil mewakili daerah di Minangkabau belum memiliki nama hingga akhirnya Presiden Soekarno sendiri yang menyematkan nama sanggar tersebut. Di awal pemberian nama Soekarno menamai Gaib Singo Barantai, hal ini diberikan karena penampilan yang saat itu ditampilkan adalah Silek Tuo, silek ini menampilkan penampilan yang mana salah satu datuak yang terlibat dililitkan pada sebuah tikar dan ditusuk di berbagai area pada tikar namun tetap utuh dan tidak terluka sedikitpun, sementara tikar yang digunakan sudah hancur. Karena melihat hal tersebut Soekarno memberikan nama Gaib Singo Barantai untuk menunjukkan keunikan dari Silek yang ditampilkan.

Seiring perkembangan zaman nama Sanggar Gaib Singo Barantai diganti menjadi Sanggar Singo Barantai, kata Gaib dihilangkan karena banyaknya tambahan kesenian lainnya yakni Randai dan juga Tari piring. Nama Gaib Singo Barantai sendiri akan digunakan jika Silek tuo ditampilkan.

Dalam dua tahun terakhir Sanggar Singo Barantai sempat vakum karena kurangnya pelatih dan banyak anggota yang merantau, namun pada awal Januari 2022 Sanggar Singo Barantai kembali aktif dan mengumpulkan seluruh anggota lama yang dikomandoi oleh Datuak Pamenan yang merupakan salah satu anggota sanggar terdahulu dan kembali memulai kembali latihan rutin dengan seluruh anggota baik anggota baru ataupun lama.

Dikatakan oleh salah satu penggerak sanggar Datuak Pamenan “sanggar baru aktif kembali selama enam bulan terakhir setelah sempat vakum selama dua tahun karena tidak memiliki pelatih yang meninggal dunia dan banyaknya anggota sanggar yang merantau”

Dibantu Mahasiswa KKN PPM UNAND Saniang Baka periode tahun 2022, dibawah Dosen Pembimbing Lapangan, Prof. Dr. Ir. Husmaini, MP, Sanggar Singo Barantai melebarkan sayap untuk kembali menerima banyak tawaran mengisi sejumlah acara.

Dikatakan juga oleh pengurus Sanggar bahwa sebelumnya Sanggar Singo Barantai ini seringkali mendapat ajakan dari sejumlah tempat untuk mengisi acara dengan berbagai keseniannya. Memanfaatkan perkembangan media, Mahasiswa KKN PPM UNAND Saniang Baka 2022 melakukan sejumlah hal untuk promosi Sanggar Singo barantai, diantaranya membuat Instagram Sanggar https://www.instagram.com/sanggar_singobarantai/ serta memperbaharui isi Instagram seperti feed dan lain-lain, membuat Film Dokumenter mengenai sejarah dan perkembangan sanggar yang juga akan menjadi salah satu media promosi kedepannya dan juga membuat spanduk sebagai pelengkap informasi agar orang-orang tau sanggar singo barantai.

Kelompok KKN PPM UNAND ini memberikan sejumlah bantuan untuk turut mengembangkan dan membangkitkan kembali Sanggar Singo Barantai agar kembali dikenal dan mendapatkan banyak undangan dari sejumlah tempat. Harapannya dengan mendapatkan bantuan ini Sanggar Singo Barantai bisa kembali aktif dan kembali diundang di berbagai tempat dan kegiatan, serta dilirik oleh pemerintah yang harapannya bisa membantu menambah fasilitas pendukung acara sanggar kedepannya. Hal ini juga membuat semangat para anggota sanggar terpacu dan semakin gencar mengembangkan kebudayaan yang dimiliki.

*)Guru Besar sekaligus dosen bidang Peternakan Unand yang juga menjadi pembimbing mahasiswa KKN Unand di Saniangbaka periode 2022