Pariaman, (ANTARA) - Penerima bantuan langsung tunai bahan bakar minyak (BLT BBM) dari pemerintah pusat di Kota Pariaman, Sumatera Barat mencapai 3.855 keluarga penerima manfaat (KPM) yang tersebar di empat kecamatan di daerah itu.
"KPM tersebut menerima uang dari pemerintah sebesar Rp150 ribu perbulan selama empat bulan mulai dari September sampai Desember," kata Kepala Dinas Sosial Kota Pariaman, Muhammad Rum di Pariaman, Rabu.
Ia mengatakan penyaluran BLT BBM tersebut dilaksanakan dua tahap yang untuk tahap pertama yaitu September dan Oktober dicairkan September sedangkan tahap kedua yaitu November dan Desember dicairkan Oktober.
Ia menyampaikan BLT BBM tersebut disalurkan oleh PT Pos Indonesia baik dilakukan di kantor badan usaha milik negara tersebut maupun di desa dan mengantarkan langsung kepada KPM untuk kondisi tertentu.
Oleh karena itu, lanjutnya pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pos Indonesia untuk kelancaran penyaluran BLT BBM tersebut kepada KPM di Pariaman.
BLT BBM tersebut merupakan bentuk kompensasi dari pemerintah kepada warga dari ekonomi miskin dalam menghadapi penyesuaian harga BBM yang diterapkan pemerintah awal September ini.
"Kami berharap BLT ini dapat membantu warga khususnya di Pariaman," katanya.
Sementara itu, General Manager Kantor Pos Cabang Pariaman Herri Kardinal mengatakan pihaknya diminta pemerintah untuk mempercepat penyaluran BLT BBM kepada penerima. Oleh karena itu kemarin pihaknya sudah mulai menyalurkan BLT BBM kepada 400 KPM di Pariaman.
"Penyaluran BLT BBM tidak saja dilakukan di kantor Pos dan desa namun juga mengantarkannya untuk yang mengalami disabilitas," katanya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah sebagai pengalihan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dapat menurunkan tingkat kemiskinan.
Dia menjelaskan penyaluran bansos sebesar Rp24,17 triliun dapat meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya kelompok 40 persen ekonomi terbawah. Dengan itu, lanjutnya, bansos akan bisa menurunkan tingkat kemiskinan sebesar 0,3 basis poin (bp) menjadi 9 persen dari target ,3 persen pada 2022.
"Karena kelompok yang 40 persen terendah, selain menanggung kenaikan harga BBM, juga digerojokin uang baru Rp24,17 triliun, maka estimasi kemiskinan akan turun. Jadi, diperkirakan nanti kemiskinan akan turun sekitar sekitar 0,3 bp, walaupun harga BBM naik," kata Wamenkeu Suahasil dalam kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) yang di pantau secara daring di Jakarta. (*)
Berita Terkait
Gibran sambangi rumah dinas Wapres
Rabu, 24 April 2024 16:14 Wib
33 kelompok di Agam dapatkan bantuan ternak
Selasa, 23 April 2024 12:17 Wib
Pengemudi arogan berpelat dinas TNI palsu telah ditangkap
Rabu, 17 April 2024 9:27 Wib
Pemkab Pasaman Barat beri penghargaan ke ASN khatam Al Quran Ramadhan
Selasa, 16 April 2024 18:31 Wib
Dinas Pertanian catat populasi ternak di Agam capai 56.243 ekor
Senin, 15 April 2024 18:35 Wib
Dinas Pangan Solok gelar bazar murah pangan sambut Idul Fitri 1445 H
Selasa, 9 April 2024 12:29 Wib
Terdepan Melindungi Masyarakat, Hendri Septa Minta Dinas Damkar Tingkatkan Pelayanan
Kamis, 4 April 2024 19:28 Wib
Dinas PUPR Pasaman Barat perbaiki jalan sambut mudik Lebaran
Selasa, 2 April 2024 15:48 Wib