Legislator Agam berharap pemerintah pusat kaji ulang kebijakan menaikkan harga BBM

id Marga Indra Putra,dampak kenaikan BBM subsidi,berita sumbar

Legislator Agam berharap pemerintah pusat kaji ulang kebijakan menaikkan harga BBM

Wakil Ketua DPRD Agam Marga Indra Putra. (Antara/Yusrizal)

Lubukbasung, (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Agam, Sumatera Barat Marga Indra Putra berharap pemerintah pusat mengkaji ulang kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dan solar subsidi karena memicu kenaikan harga kebutuhan pokok.

"Pemerintah perlu mengkaji ulang kenaikan harga bahan bakar minyak ini, tentu kami berharap bisa diturunkan lagi harga pertalite dan solar subsidi," katanya di Lubukbasung, Rabu.

Mantan Ketua DPRD Agam dua periode itu mengatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak ini telah memicu kenaikan harga bahan kebutuhan pokok di masyarakat.

Saat ini, tambahnya, sejumlah harga kebutuhan pokok seperti cabai merah, telur dan lainnya sudah naik bahkan sebelum bahan bakar minyak naik.

"Dengan dinaikkan harga bahan bakar minyak, maka otomatis harga kebutuhan pokok kembali naik," kata politisi Partai Demokrat itu.

Ia mengakui, menaikkan harga bahan bakar minyak saat ini tidak tepat, karena kondisi rakyat sedang sulit.

Ini mengingat sudah hampir tiga tahun bangsa ini dilanda COVID-19 dan sampai sekarang kondisi belum normal.

"Rakyat dalam kondisi kesulitan dengan kondisi COVID-19 dan berikan kesempatan untuk rakyat bernapas dan bangkit dari keterpurukan COVID-19," katanya.

Ia menambahkan, upaya yang dilakukan Partai Demokrat sedang dimusyawarahkan dan menunggu arahan pimpinan daerah.

Keputusan yang dilahirkan nanti bakal disampaikan ke presiden, agar kenaikan harga bahan bakar minyak bisa dicabut kembali demi kepentingan masyarakat.

Sebelumnya, pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB, pemerintahan Presiden Joko Widodo mengumumkan harga pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian solar subsidi dari Rp5.150 per liter mejadi Rp6.800 per liter dan pertamax dari Rp12.500 per liter jadi Rp14.500 per liter. (*)