Perusahaan air mineral di Limapuluh Kota tutup sementara

id CV. Multirejeki Selaras,Pemkab Limapuluh Kota ,Berita Limapuluh Kota

Perusahaan air mineral di Limapuluh Kota tutup sementara

pertemuan antara warga, pihak CV. Multirejeki Selaras, wali nagari, camat, dan tim teknis dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Limapuluh Kota di kantor Camat Luak, Kamis (25/8). Antara/Akmal Saputra

Sarilamak (ANTARA) - Salah satu perusahaan air mineral dari CV. Multirejeki Selaras di Sungai Kamuyang, Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat harus ditutup untuk sementara waktu sesuai dengan keinginan oleh warga setempat.

"Sesuai keinginan masyarakat kami, maka perusahaan harus menghentikan operasional sampai dengan perizinannya tuntas," kata Wali Nagari Sungai Kamuyang, Isral di Sarilamak, Kamis.

Keputusan itu diambil setelah dilakukan pertemuan antara warga, pihak CV. Multirejeki Selaras, wali nagari, camat, dan tim teknis dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Limapuluh Kota di kantor Camat Luak, Kamis (25/8).

Sementara itu, Camat Luak Ricky Edward mengatakan hasil pertemuan itu akan ditindaklanjuti lagi dengan pertemuan yang lebih intens antara pihak perusahaan dengan pemerintah nagari agar solusi terbaik bisa dicapai.

"Kita dari pihak kecamatan akan terus mengawasi dan menindaklanjuti hasil dari pertemuan hari ini. Saya yakin, pelaku usaha dan masyarakat akan sama-sama komit untuk menaati hasil pertemuan ini," kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas DPMPTSP, Aneta Budi Putra menyebut, pihaknya siap mengarahkan CV. Multirejeki Selaras untuk memproses perizinannya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

"Pertama, pihak perusahaan harus mengajukan permohonan aplikasi OSS secara online. Nanti di situ ada kelengkapan dan bahan-bahan yang harus dilengkapi," katanya.

Terkait hasil musyawarah, kata dia diserahkan kepada pihak nagari untuk berdiskusi lebih lanjut dengan pihak perusahaan.

Direktur CV. Multirejeki Selaras Tito Idroes mengatakan pihaknya cukup memahami kondisi yang ada dan ke depannya akan lebih intens melakukan komunikasi lebih intensif.

"Perizinan kita sudah jalan. Memang perizinan tidak ada yang langsung jadi," ujarnya.

Ia mengatakan bahwa pihaknya akan menaati hasil dari kesepakatan itu apalagi produksi air mineral di daerah tersebut tidak besar.

"Untuk galon hanya memproduksi sekitar 50 sampai 70 galon per hari. Sementara untuk cup, hanya 100 dus," kata dia.