Pariaman (ANTARA) - Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus mengatakan mata pelajaran Pendidikan Pancasila di sekolah dasar hingga perguruan tinggi yang diterapkan pemerintah merupakan upaya mengedukasi ideologi bangsa ini kepada generasi muda.
"Dengan dilakukan kajian dan evaluasi akhirnya muncullah komitmen bersama antara pemerintah dengan DPR untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila dengan mentransformasikannya ke dalam bentuk mata pelajaran," kata dia usai melaksanakan Sosialisasi Pancasila bekerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila di Pariaman, Senin.
Mata pelajaran tersebut disusun oleh Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk setiap satuan pendidikan dari SD sampai dengan perguruan tinggi.
Ia mengatakan mata pelajaran tersebut dibuatkan karena kaum milenial tidak tahu lagi dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa ini bahkan tidak paham dengan yang disebut dengan ideologi.
"Padahal ideologi ini yang membentengi, nilai-nilai ini (dalam Pancasila) yang menyaring dan melindungi generasi bangsa di antaranya LGBT dan pergaulan bebas," katanya.
Pada kesempatan tersebut Guspardi menjelaskan lahirnya BPIP pada 2018 karena tersentak dengan kondisi bangsa akibat tidak ada lagi pembelajaran Pancasila yang dulu disebut dengan Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (BP7) pada masa reformasi.
Bahkan, kata dia semenjak reformasi pembelajaran Pancasila dari SD hingga perguruan tinggi tidak dipelajari lagi.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mendorong pendidikan nilai-nilai luhur Pancasila menjadi lebih realistis di kalangan generasi muda bangsa Indonesia melalui Kurikulum Merdeka yang merupakan bagian dari kebijakan Merdeka Belajar.
"Sejalan dengan visi Pak Presiden Joko Widodo, yakni mengedepankan pendidikan karakter murid secara utuh dengan berlandaskan nilai-nilai Pancasila, kami saat ini tengah mendorong pendidikan Pancasila yang lebih membumi dan lebih relevan dengan generasi muda melalui implementasi Kurikulum Merdeka," kata Nadiem di Jakarta, Rabu.
Hal itu disampaikan Nadiem saat menyampaikan sambutan dalam seminar nasional Forum Rektor Penguat Karakter Bangsa (FRPKB) bertajuk "Membumikan Ide dan Gagasan Soekarno-Hatta", seperti dipantau melalui kanal YouTube Untirta Official di Jakarta, Rabu.
Menurut Nadiem, perubahan zaman telah membuat generasi muda memiliki cara berbeda dalam memaknai semangat nasionalisme dan kebangsaan, termasuk dalam mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila.