Dandim beri penghargaan warga bangun patung Soekarno-Jokowi
Pulau Punjung (ANTARA) - Dandim 0310 Sawahlunto Sijunjung Dharmasraya (SSD), Sumatera Barat (Sumbar), Letkol Inf Endik Hendra Sandi memberi penghargaan kepada Winoto (50) warga yang membangun patung Presiden pertama Soekarno dan Presiden RI Jokowi di halaman rumahnya.
"Hari ini saya mengunjungi sekaligus memberi penghargaan kepada pak Winoto dalam rangka menyambut HUT RI ke-77 sekaligus menyukseskan program kampung pancasila," katanya di Pulau Punjung, Jumat.
Ia mengatakan Kodim 0310/SSD menyematkan penghargaan Winoto sebagai warga dengan "Nasionalisme Terbaik" di Kabupaten Dharmasraya.
Menurutnya secara pribadi Dandim memberi kekaguman kepada Winoto karena terlah memperlihatkan rasa cintanya kepada NKRI dan Pahlawan serta Ideologi Pancasila.
"Pak Winoto ini secara ikhlas merogoh kocek ratusan juta untuk mewujudkan hasrat nasionalismenya tersebut," katanya.
Ia berharap apa yang dilakukan Winoto dapat memacu semangat untuk terus mengenang jasa para pahlawan dan menjadi inspirasi bagi masyarakat karena Indonesia membutuhkan orang-orang baik.
"Karena saat ditanya dari mana ide itu timbul, alasannya sederhana apabila pahlawan saja rela berkorban nyawa untuk kemerdekaan Indonesia, mengapa kita yang hidup enak dan merdeka hari ini tidak mau berkorban harta untuk mengenang jasa pahlawan," katanya.
Selain itu, Winoto juga membangun patung Presiden Jokowi dengan alasan beliau mengagumi kata-kata Presiden RI ke-7, seperti rakyat biasa dapat mengadu secara langsung ke Istana.
Sebelumnya, Seorang warga Nagari Koto Laweh, Kabupaten Dharmasraya, Winoto (50) rela menghabiskan dana pribadinya mencapai Rp300 juta untuk membangun patung Presiden pertama Soekarno dan Presiden RI Joko Widodo.
Ia mengatakan monumen patung tepatnya dibangun di halaman rumah pribadinya di Jorong Koto Panjang, Nagari Koto Laweh, Kecamatan Koto Besar. Proses pembangunannya memakan waktu kurang lebih selama 2,5 tahun.
Ia menjelaskan tujuan pembangunan patung sang proklamator adalah bagian dari menghargai jasa pahlawan karena sudah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Ia juga menjelaskan mengapa membangun patung Presiden RI ke-7 Joko Widodo, hal tersebut didasari karena gaya kepemimpinan Jokowi yang sederhana serta mampu membangun mental rakyat kecil.
"Hari ini saya mengunjungi sekaligus memberi penghargaan kepada pak Winoto dalam rangka menyambut HUT RI ke-77 sekaligus menyukseskan program kampung pancasila," katanya di Pulau Punjung, Jumat.
Ia mengatakan Kodim 0310/SSD menyematkan penghargaan Winoto sebagai warga dengan "Nasionalisme Terbaik" di Kabupaten Dharmasraya.
Menurutnya secara pribadi Dandim memberi kekaguman kepada Winoto karena terlah memperlihatkan rasa cintanya kepada NKRI dan Pahlawan serta Ideologi Pancasila.
"Pak Winoto ini secara ikhlas merogoh kocek ratusan juta untuk mewujudkan hasrat nasionalismenya tersebut," katanya.
Ia berharap apa yang dilakukan Winoto dapat memacu semangat untuk terus mengenang jasa para pahlawan dan menjadi inspirasi bagi masyarakat karena Indonesia membutuhkan orang-orang baik.
"Karena saat ditanya dari mana ide itu timbul, alasannya sederhana apabila pahlawan saja rela berkorban nyawa untuk kemerdekaan Indonesia, mengapa kita yang hidup enak dan merdeka hari ini tidak mau berkorban harta untuk mengenang jasa pahlawan," katanya.
Selain itu, Winoto juga membangun patung Presiden Jokowi dengan alasan beliau mengagumi kata-kata Presiden RI ke-7, seperti rakyat biasa dapat mengadu secara langsung ke Istana.
Sebelumnya, Seorang warga Nagari Koto Laweh, Kabupaten Dharmasraya, Winoto (50) rela menghabiskan dana pribadinya mencapai Rp300 juta untuk membangun patung Presiden pertama Soekarno dan Presiden RI Joko Widodo.
Ia mengatakan monumen patung tepatnya dibangun di halaman rumah pribadinya di Jorong Koto Panjang, Nagari Koto Laweh, Kecamatan Koto Besar. Proses pembangunannya memakan waktu kurang lebih selama 2,5 tahun.
Ia menjelaskan tujuan pembangunan patung sang proklamator adalah bagian dari menghargai jasa pahlawan karena sudah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia.
Ia juga menjelaskan mengapa membangun patung Presiden RI ke-7 Joko Widodo, hal tersebut didasari karena gaya kepemimpinan Jokowi yang sederhana serta mampu membangun mental rakyat kecil.