Ratusan pengunjung saksikan prosesi manabang batang pisang pada Pesona Budaya Tabuik Pariaman

id Pesona Budaya Tabuik Pariaman,Berita Pariaman,Pariwisata Pariaman,Berita sumbar,maambiak batang pisang tabuiak

Ratusan pengunjung saksikan prosesi manabang batang pisang pada Pesona Budaya Tabuik Pariaman

Sejumlah pengunjung menyaksikan prosesi 'manabang' atau 'maambiak batang pisang' (menebang atau mengambil batang pisang) dalam rangkaian kegiatan Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2022 di Kota Pariaman, Sumatera Barat. (ANTARA/Aadiaat M. S.)

Pariaman (ANTARA) - Ratusan pengunjung menyaksikan prosesi 'manabang' atau 'maambiak batang pisang' (menebang atau mengambil batang pisang) dalam rangkaian kegiatan Pesona Budaya Hoyak Tabuik Piaman 2022 di Kota Pariaman, Sumatera Barat.

"Prosesi manabang batang pisang merupakan rangkaian kedua. Ini bermakna perang (mengacu pada perang karbala)," kata Ketua Tabuik Pasa Indra Jaya di Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan prosesi ini dilaksanakan setelah pelaksanaan maambiak atau mengambil tanah yang dilaksanakan pada 1 Muharram atau pada Sabtu (30/8).

Ia merincikan menebang batang pisang menggunakan parang dengan satu kali tebasan merupakan lambang ketegasan. Sedangkan pisang merupakan tumbuhan yang tidak bercabang dan tumbuh lurus ke atas serta tidak mudah mati meski telah dipancung yang melambangkan karakter Muhammad SAW yaitu lurus, gigih, dan bermanfaat.

Ia menyampaikan prosesi ini hampir sama dengan mengambil tanah yaitu dengan dilaksanakan berarak-arakkan sekitar satu kilometer ke lokasi lalu pisang tersebut dibawa ke lokasi awal keberangkatan yaitu di daraga.

Arak-arakan pada prosesi menebang atau mengambil batang pisang dilakukan oleh kelompok Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang dilaksanakan sebelum magrib namun prosesi penebangan dilakukan usai salat magrib.

Saat kembali, Tabuik Pasa dan Subarang akan bertemu di satu lokasi yang biasanya di Simpang Tabuik yang disebut dengan 'basalisiah' (berselisih) yang identik dengan bentrok namun usai itu tidak ada dendam atau hal lainnya antara kedua kelompok.

Dalam prosesi tersebut banyak disaksikan oleh warga dan pengendara yang berhenti untuk melihat kegiatan yang dilaksanakan setiap tahun itu.

Salah seorang pengunjung Andi Putra (31) mengatakan dirinya bersama keluarga sengaja ke lokasi kegiatan sambil melihat kegiatan yang sudah dua tahun ini tidak dilaksanakan karena pandemi COVID-19.

Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Pariaman, Sumatera Barat mulai mempersiapkan penyelenggaraan ajang pariwisata unggulan daerah itu yaitu Festival Hoyak Tabuik 2022, yang selama dua tahun sebelumnya tidak dapat diselenggarakan karena pandemi COVID-19.

"Setelah dua tahun vakum, tidak ada Festival Hoyak Tabuik. Kemarin (beberapa hari yang lalu) kami melaksanakan musyawarah dengan tokoh adat dan tuo tabuik di Kota Pariaman. Insyaallah tahun ini dilaksanakan (Festival Hoyak Tabuik)" kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Dwi Marhen Yono di Pariaman.

Ia mengatakan pelaksanaan Festival Hoyak Tabuik rencananya dimulai dari 1 Muharam atau Sabtu, 30 Juli sampai sampai pada puncaknya pada Minggu, 14 Agustus 2022.