Padang (ANTARA) - Sekolah Tinggi Manajemen Informatika Komputer (STMIK) Indonesia Padang, menggelar kuliah umum mengupas tentang peluang dan tantangan teknologi Extended Reality atau XR dalam dunia industri di era 5.0 dengan menghadirkan pembicara Prof.Dr. Adiwijaya.
Kuliah umum yang digelar secara hibryd lewat zoom daring dan luring dengan pemateri Guru Besar yang juga Rektor Telkom University itu, di Aula Kampus STMIK Indonesia Padang, Kamis.
Acara diawali dengan opening speehc oleh Ketua STMIK Indonesia Padang Masyhuri Hamidi menyampaikan, kegiatan bagian dari bentuk implementasi dari kerja sama STMIK Indonesia Padang dengan Telkom Indonesia.
Ke depan, tentunya akan terus diupayakan kerja sama sehingga bisa makin banyak kegiatan yang dapat dilakukan.
Khusus kegiatan saat ini, kata Masyhuri, tentu memberi manfaat dan bagian dari upaya untuk melangkah ke arah perubahan.
Termasuk penambahan program studi seperti Bisnis Digital dan Design Komunikasi Digital yang sudah keluar izin.
Rektor Telkom University Prof.Dr. Adiwijaya dalam paparannya menyampaikan kemajuan teknologi tumbuh begitu pesat, karena riset akan terus berjalan dan memperbaiki diri.
Menurut dia, jangan merasa puas dengan kondisi yang ada saat ini tetapi harus siap menghadapi perkembangan dan tantangan ke depan.
Telkom University saat ada sebagai lembaga pendidikan dan begitu juga dengan STMIK Indonesia Padang, ke depan core bisnis makin berkurang karena penghasilan dari university karena sudah bergeser dengan terus tumbuhnya inovasi dan solusi teknologi. Hal ini tentunya adalah tantangan yang harus dihadapi bagi kita semua.
Menurut dia, budaya kolaborasi yang telah dilakukan pemimpin STMIK Indonesia dengan banyak pihak, merupakan satu model yang patut dicontoh.
Karenanya budaya kolaborasi harus dijaga, meski menguasai teknologinya tetapi yang terpenting itu juga mengusai diri.
Dalam kesempatan itu, Prof Adiwijaya mengapresiasi rencana perubahan yang ingin dilakukan oleh STMIK Indonesia Padang menjadi Univesity Meta Media Indonesia.
Bahkan dalam perkembangan digital XR masih terbuka peluang, karena masih ada sisi yang bisa diambil tergantung bagaimana pola pikir masa depan yang harus ditanamkan.
Dalam paparan Guru Besar ini panjang lebar mengupas terkait dengan martaves dan XR yang menjadi tantangan dan peluang bagi perguruan tinggi di bidang informatika dan multimedia.
"Kita jangan elergi dengan kemajuan dan perkembangan teknologi. Kita harus ikut didalamnya sebagai pelaku, bukan ikut-ikutan dan sebagai penikmat saja," ujarnya.