Arosuka (ANTARA) - Yayasan Wakaf Bunda Sa'adiah, Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Sa'adiah, Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, Sumbar menggelar kegiatan jalan santai dan beberapa agenda lainnya dalam rangka memeriahkan milad yang ke delapan
Ketua Yayasan Wakaf Bunda Sa'Adiah Boy Ikhsan di Koto Baru, Sabtu (21/5) mengatakan kegiatan jalan santai tersebut diikuti oleh para murid SDIT Sa'adiah beserta orang tua dengan total peserta lebih kurang sekitar 600 orang.
Kegiatan jalan santai tersebut dimulai dari kantor SDIT Sa'adiah Selayo menuju Masjid Islamic Center di Kotobaru yang selanjutnya diadakan shalat duha bersama oleh murid-murid di lapangan masjid Islamic Center.
Boy mengatakan dalam rangka memeriahkan milad yang ke delapan tahun Yayasan Wakaf Bunda Sa'Adiah juga menggelar beberapa kegiatan lainnya berupa lomba rangking satu tingkat murid SDIT Sa'adiah, peluncuran minimarket Sa'adiah, dan pendidikan parenting bagi wali murid.
"Selain itu, juga ada pembagian hadiah untuk peserta yang ikut kegiatan jalan santai serta tukar kado antara murid dengan murid dan guru dengan guru," ujar dia.
Ia juga mengapresiasi semangat dan antusias para peserta yang ikut dalam kegiatan tersebut.
Di samping itu, ia menyebutkan memasuki usia yang ke delapan tahun ini Yayasan Bunda Sa'adiah menaungi SDIT, TKIT, dan PAUD dengan jumlah murid di SDIT Sa'adiah terus meningkat tiap tahunnya, bahkan sekarang mencapai 535 murid. Murid TK 90 orang dan PAUD 15 orang.
"Alhamdulillah sekarang kita juga membuka cabang SDIT di Muaro Paneh. Tahun ini akan diurus izinnya. Jumlah murid yang mendaftar di sana sudah 48 orang atau dua kelas. Sementara target kita ada sekitar tiga kelas," kata dia.
Sementara jumlah murid yang mendaftar di SDIT Sa'adiah Salayo saat ini sudah penuh dengan total 96 murid. "Alhamdulillah saat ini masyarakat tampak antusias untuk menyekolahkan anak mereka ke sekolah agama," ujar dia.
Selain itu, jumlah guru SDIT Sa'adiah sebanyak 60 orang ditambah 15 guru tahfiz, TK ada 11 orang dengan total 89 orang dan karyawan dapur 11 orang.
SDIT Sa'adiah memang lebih mengutamakan hafalan Quran anak-anak.
Selain itu, proses Belajar Mengajar (PBM) di SDIT Sa'adiah, yakni jumlah murid di kelas maksimal hanya 16 orang per kelas. Sementara Untuk kelas empat, lima dan enam murid hanya 24 orang per kelas. Dengan demikian maka anak-nak bisa terkontrol oleh guru.
"Selain itu, guru juga diberi bekal dan harus tetap belajar. Setiap guru juga melakukan beberapa pertemuan berupa pekanan keislaman, evaluasi pembelajaran, pertemuan bulanan. Artinya pertemuan guru ada 10 kali dalam sebulan," kata dia.
Selain itu, Kepala Bidang Divisi Pendidikan Siti Syofiah mengatakan Yayasan Wakaf Bunda Sa'adiah juga akan mengadakan wisuda tahfiz yang akan digelar pada Juni 2022 nanti dengan jumlah murid sebanyak 347 orang. Mulai dari hafalan 1 juz hingga 6 juz.
"Wisuda tahfiz ini merupakan agenda tahunan. Namun karena tahun lalu ada COVID-19 sehingga wisuda tahfiz diundur dan akan digelar tahun ini dengan jumlah murid terbanyak," ujar dia.
Ia juga mengatakan di wisuda tahfiz nanti ada murid kelas 2 SD yang sudah hafal 6 juz.
"Kita datangkan guru dari luar untuk tes hafalan murid yang ikut wisuda tahfiz. Guru yang betul-betul berkompeten di bidang tahfiz. Dengan demikian para orang tua pun juga puas dengan hasil yang kami berikan," kata dia.
Ia mengharapkan ke depan orang tua juga semangat menyekolahkan anak-anak mereka dan ikut berperan dalam mengembangkan sekolah ini. Serta mendukung pendidikan anak-anak.