Solok (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Solok, Sumatera Barat mengajak perempuan di Kota Solok yang dijuluki sebagai kota Beras Serambi Madinah itu agar aktif sebagai pengawas pemilihan umum (Pemilu) partisipatif pada 2024 mendatang.
Ketua Bawaslu Kota Solok Triati di Solok, Kamis mengatakan perempuan di Minangkabau dianggap sebagai Limpapeh Rumah Nan Gadang atau memiliki peranan penting di Minangkabau yang sangat dimuliakan keberadaannya.
"Apalagi dalam rumah tangga, perempuan sebagai ibu rumah tangga tentu berperan penting dalam hal menyosialisasikan dan memberikan pemahaman kepada anak-anak, tetangga, orang tua, serta suami di rumah," ucap dia.
Pemahaman yang disosialisasikan kepada perempuan berkaitan dengan persiapan menuju Pemilu 2024 nanti adalah diharapkan para perempuan mampu memberikan pemahaman kepada orang terdekat seperti keluarga tentang pengawasan pemilu.
Untuk itu, salah satu upaya yang dilakukan Bawaslu Kota Solok ialah mengadakan sosialisasi dan menjalin kerja sama bersama anggota TP-PKK dan GOW Kota Solok terkait persiapan pengawasan Pemilu atau pemilihan serentak 2024.
Kegiatan ini merupakan media bagi lembaga yang ia pimpin untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat serta merupakan wadah untuk memberikan pendidikan politik terutama terkait pengawasan pemilu.
“Kegiatan seperti inilah yang menjadi wadah bagi kami untuk mengenalkan Bawaslu dan memberikan pendidikan politik terkait pengawasan pemilu kepada masyarakat,” ujar dia.
Selain itu, TP-PKK merupakan mitra pemerintah yang bergerak dalam membantu pelaksanaan pembangunan, maka menurutnya TP-PKK memiliki posisi yang sangat strategis untuk diincar oleh parpol.
Ia berharap TP-PKK secara kelembagaan harus netral dan tidak ikut politik praktis, karena hal itu nantinya akan menimbulkan potensi pelanggaran pemilu.
Selain pengawasan tentang pemilu, ia juga menambahkan bahwa pemahaman yang disosialisasikan kepada perempuan berkaitan dengan persiapan Pemilu 2024 nanti adalah diharapkan para perempuan mampu memberikan pemahaman kepada orang terdekat seperti keluarga tentang bahaya politik uang.
"Politik uang saat ini menjadi penyakit di tengah-tengah masyarakat. Bahkan berdasarkan hasil penemuan di lapangan pada tahun 2019 atau Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) termasuk yang tinggi di Kota Solok dibuktikan ada politik tangkap tangan," kata dia.
Untuk itu, ia mengharapkan para perempuan di Kota Beras Serambi Madinah itu seperti anggota TP-PKK dan GOW Kota Solok agar mengajak anak-anak serta generasi muda dan tetangga agar terhindar dari politik uang.
"Mulai dari saat sekarang ini kita mesti gencar menyosialisasikan ke masyarakat. Karena dalam aturan politik uang itu sangat tidak diperbolehkan. Apa lagi dalam agama," ujar dia.
Ia berharap jangan sampai perempuan yang seharusnya berperan penting dalam menegakkan kebenaran bahkan malah mereka pula yang terjebak dalam melakukan kesalahan tersebut yang ikut serta membagikan dalam politik uang saat pemilu berlangsung.
Selain itu, Bawaslu juga memberikan sosialisasi kepada perempuan untuk berpolitik santun, yakni memberikan hak kepada masyarakat untuk memilih siapapun yang akan mereka pilih dan tidak serta merta untuk memberikan atau memaksa masyarakat untuk memilih salah satu calon partai politik.
"Politik santun ini juga menyangkut tentang bagaimana seseorang bisa memberikan pandangan dan hak mereka, kira-kira siapa yang berhak untuk dipilih," ucap dia.
Lebih lanjut, ia juga berharap nantinya perempuan juga mampu sebagai penengah atau menenangkan saat terjadi perselisihan karena perbedaan pendapat saat pemilu.