PT SEML beri pelatihan kewirausahaan kepada remaja masjid di Solok Selatan

id Relations Svp PT SEML Bujang Joan Dt Maninjun,solok selatan,sumbar,remaja masjid,pelatihan kewirausahaaan

PT SEML beri pelatihan kewirausahaan kepada remaja masjid di Solok Selatan

Relations Svp PT SEML Bujang Joan Dt Maninjun didampingi M Roza foto bersama dengan tokoh masyarakat beserta remaja masjid usai pelatihan kewirausahaan. (Antara/Erik Ifansyah Akbar)

Padang Aro, (ANTARA) - PT Supreme Energy Muara Laboh (SEML) yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga panas bumi memberikan pelatihan kewirausahaan kepada remaja masjid sekaligus Ramadhan Mubarak sebagai pengganti safari Ramadhan yang belum bisa dilaksanakan akibat pandemi COVID-19.

"Tim safari Ramadhan belum bisa turun ke lapangan karena penerapan protokol COVID-19 yang ekstra ketat di perusahaan geothermal tersebut belum dicabut, sehingga diganti dengan Ramadhan mubarak," kata Relations Svp PT SEML Bujang Joan Dt Maninjun didampingi M Roza di Padang Aro, Jumat.

Dengan ketatnya penerapan protokol COVID-19 di perusahaan geothermal itu katanya, prosedur isolasi karyawan masih dilakukan di mes dan lokasi kerja areal pembangkit.

Dia mengatakan, kegiatan Ramadhan mubarak bukan hanya sebagai ajang silaturahim tetapi juga menambah pengetahuan kepada pengurus masjid dan ketua remaja masjid dengan pelatihan kewirausahaan kepada remaja dari 14 masjid di Solok Selatan.

Setiap masjid yang diundang katanya, akan mendapatkan bantuan dana sebesar Rp5 juta.

Remaja masjid yang mengelola dana ini akan diarahkan menggelar bazar sembako untuk membantu jamaah mendapatkan kebutuhan pangan murah menjelang lebaran, dan nantinya uang tersebut digunakan untuk pembangunan masjid.

Dengan demikian katanya, remaja masjid memiliki aktivitas positif, menanamkan jiwa bisnis di kalangan remaja dan setelah Ramadhan berakhir maka modal usaha ini diserahkan ke pengurus masjid untuk digunakan sebagai dana pembangunan rumah ibadah.

Pelatihan kewirausahaan ini selain diikuti remaja masjid, juga tokoh masyarakat dan wanita sebanyak 28 peserta.

Gagasan dari kegiatan ini katanya, menjadi berkembang setelah dilakukan diskusi, bahkan ada di antara pengurus masjid yang menyatakan kalau remaja masjid berhasil mengelola bisnis di lingkungan masjid.

"Bila perlu kita bisa bekerja sama dengan para pedagang yang sudah ada di sekitar masjid guna menggeliatkan ekonomi masyarakat, dan anak-anak remaja tidak perlu lagi turun ke jalan, menyetop kendaraan dengan dalih minta sumbangan," ujarnya.

Melalui pelatihan kewirausahaan ini diharapkan masjidnya terbangun ekonomi masyarakatnya juga terangkat. (*)