Segmen Sianok pernah sebabkan ratusan korban

id Bmkg, gempa bukittinggi, segmen sianok

Segmen Sianok pernah sebabkan ratusan korban

Dokumentasi kerusakan yang diakibatkan gempa di segmen Sianok pernah memicu gempa besar berkekuatan sekitar 7,0 dan menyebabkan setidaknya 354 orang meninggal dunia pada 28 Juni 1926. (Twitter @DaryonoBMKG)

Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat segmen Sianok pemicu gempa Bukittinggi pada Senin dini hari, pernah memicu gempa besar yang menyebabkan ratusan orang menjadi korban.

"Dalam catatan sejarah segmen Sianok pernah memicu gempa besar berkekuatan sekitar 7,0 pada 28 Juni 1926, menyebabkan setidaknya 354 orang meninggal dunia," ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Senin.

Daryono mengatakan gempa tektonik di Bukittinggi, Sumatra Barat pada pukul 01.14 WIB memiliki parameter dengan magnitudo (M) 4,5.

Episenter gempa terletak pada koordinat 0,20 LS (Lintang Selatan) dan 100,34 BT (Bujur Timur), tepatnya di darat pada jarak 12 kilometer arah barat laut Bukittinggi, dengan kedalaman 10 kilometer.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sesar geser menganan (dextral strike-slip) yang merupakan karakteristik mekanisme Sesar Besar Sumatra (The Sumatra Fault Zone)

"Dengan memperhatikan lokasi episenter, mekanisme sumber dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Sumatera Segmen Sianok," kata dia.

Guncangan gempa ini dirasakan dalam skala intensitas III-IV MMI (Modifies Mercalli Intensity) di Bukittinggi, Payakumbuh dan Agam. Menurut laporan saking kuatnya guncangan gempa ini mampu membangunkan beberapa warga yang sedang tidur.

Gempa juga dirasakan dalam skala intensitas III MMI di Padang Panjang dan Tanah Datar. Sementara di Pasaman, Solok dan Pariaman guncangan dirasakan dalam skala intensitas II MMI.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami, karena sumbernya di daratan.

Daryono mengatakan selain gempa mengguncang Bukittinggi Sumatra Barat pagi dini hari tadi, beberapa aktivitas gempa juga terjadi di (1) Gempa Banda Pertama magnitudo 2,8 dirasakan III MMI pukul 07.58.43 WIT, (2) Gempa Banda Kedua magnitudo 3,3 dirasakan III-IV MMI pukul 08.12.38 WIT (3) Gempa Mamasa Sulawesi Barat magnitudo 3,6 dirasakan II MMI pukul 11.37.11 WITA.