Pakar kembali mengingatkan pentingnya bangunan aman gempa

id mitigasi gempa,gempa pasaman barat,dampak gempa,berita padang, berita sumbar

Pakar kembali mengingatkan pentingnya bangunan aman gempa

Rumah warga di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, hancur akibat gempa yang terjadi pada Jumat (25/2/2022). (ANTARA/Altas Maulana)

Padang (ANTARA) - Pakar gempa Universitas Andalas Padang Dr. Badrul Mustafa kembali mengingatkan pentingnya mitigasi gempa, termasuk dalam pendirian bangunan, setelah gempa dengan magnitudo 6,1 mengguncang wilayah Kabupaten Pasaman Barat di Provinsi Sumatera Barat pada Jumat pagi (25/2).

"Mitigasi struktural dan non-fisik harus dilakukan dengan baik. Khusus mitigasi struktural penting sekali untuk membuat bangunan mengacu kepada aturan yang sudah ditetapkan oleh Kementerian PUPR yaitu bangunan aman gempa," kata dia di Padang, Sabtu.

Ia mengemukakan bahwa bangunan yang dirancang sesuai dengan standar bangunan tahan gempa lebih aman bagi orang-orang yang tinggal di dalamnya.

"Selama ini yang sering menimbulkan kerugian jiwa umumnya bukan gempanya, tapi bangunan yang tidak sesuai standar," ujarnya.

"Artinya sangat jarang gempa membunuh langsung. Yang membunuh itu adalah bangunan. Bangunan yang roboh atau hancur karena tidak memenuhi peraturan bangunan aman gempa," ia menambahkan.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa dengan magnitudo 6,1 yang pusatnya berada di timur laut wilayah Pasaman Barat telah menyebabkan delapan orang meninggal dunia, 10 orang terluka berat, 76 orang terluka ringan.

Selain itu, gempa menyebabkan 103 rumah rusak berat, lima rumah rusak sedang, dan 317 rumah rusak ringan serta mengakibatkan kerusakan tiga fasilitas pendidikan, satu balai masyarakat, aula Kabupaten Pasaman Barat, serta bangunan tempat ibadah dan bank.

Menurut data BNPB, gempa telah memaksa sekitar 6.000 warga mengungsi. Sebanyak 5.000 warga mengungsi di 35 titik di wilayah Kecamatan Talamau, Pasaman, dan Kinali. Di samping itu ada 1.000 orang yang dilaporkan mengungsi di wilayah Kabupaten Pasaman.

Pewarta :
Editor: Miko Elfisha
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.