Padang (ANTARA) - Ruang produksi dalam sebuah industri memegang peranan dalam tinggi rendahnya produktivitas usaha.
Tidak terkecuali pada usaha atau industri yang memproduksi panganan tradisional seperti Kerupuk Kulit khas Minangkabau atau Jangek.
Suatu ruang produksi yang terdiri atas peralatan, bangunan hingga sanitasi akan mempengaruhi hasil produk yang diciptakan dan berimplikasi pada pencapaian di pasar.
Bila ruang produksinya telah memenuhi persyaratan Cara Produksi Produk Olah Pangan (CPPOP) akan menunjang hasil produk yang berdaya saing di pasaran.
Suatu usaha Kerupuk Jangek dapat disukai oleh konsumen setelah diproses pada ruang produksi yang berstandar tersebut.
Akan tetapi masih ada sebagian UKM yang berkecimpung dalam usaha Kerupuk Jangek tidak memperhatikan hal tersebut .
Persoalannya dikarenakan ketidaktahuan dan minim informasi serta belum adanya arahan atau binaan dari stakeholder terkait.
Hal inilah yang menjadi latar belakang tim Pengabdian Masyarakat Unand untuk terjun langsung memberikan arahan sekaligus didikan untuk penguatan di ruang produksi khususnya usaha Kerupuk Jangek.
Tim yang terdiri atas Dr. Indri Juliyarsi, Dr. Sri Melia, Ade Sukma, Ph.D, Prof. Tuty Anggraini dan Dr. Ahmad Syafruddin Indrapriyatna secara berkesinambungan melakukan penguatan pada sisi produksi dari UKM Kerupuk Rizky di Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah Padang tersebut.
Salah satunya melakukan pembinaan dan penyuluhan terkait lay out atau tata ruang produksi dari UKM agar dapat menghasilkan produk yang kompetitif di pasar.
Penataan lay out ruang produksi perlu menjadi perhatian karena berperan dalam mendukung sebuah proses produksi yang optimal.
Sebuah tata letak fasilitas yang optimal adalah tata letak yang bisa mendukung seluruh proses produksi, meminimalkan waktu dan biaya material handling tetapi bisa mengoptimalkan penggunaaan lahan dan ruangan.
Salah satu kegiatan dari Pengabdian kepada Masyarakat adalah membantu menata kembali ruang produksi sehingga memudahkan pekerja dalam menjalankan produksinya.
Program PKM ini didanai oleh Universitas Andalas melalui LPPM skim Program Kemitraan Masyarakat Membantu Usaha Berkembang Tahun Anggaran 2021 terus dilakukan sehingga UKM tersebut mendapatkan manfaat dari pengabdian ini. Kegiatan ini berlangsung selama tiga bulan dari Oktober 2021 sampai Desember 2021.
*) Penulis adalah Tim PKM Unand
Berita Terkait
Kelas Bahasa Korea Pemprov Sumbar luluskan 100 orang
Minggu, 1 Desember 2024 4:40 Wib
Akademisi Unand paparkan tantangan pembangunan desa di Indonesia
Sabtu, 30 November 2024 15:22 Wib
Kemenag tekankan pentingnya moderasi beragama pada mahasiswa Unand
Jumat, 29 November 2024 18:12 Wib
Perkuat layanan berbasis digital, BNI luncurkan digital banking cafe di UNAND
Kamis, 28 November 2024 20:38 Wib
BNI salurkan CSR pembangunan Mushalla di Area Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa UNAND
Kamis, 28 November 2024 18:18 Wib
Unand pastikan kesetaraan bagi mahasiswa disabilitas
Selasa, 26 November 2024 15:45 Wib
Pj Wali Kota Padang apresiasi peran Unand ikut cegah stunting
Sabtu, 23 November 2024 18:54 Wib
Hadirkan VCO Prebiotik untuk Cegah Stunting pada Anak, Pj Wako Padang Apresiasi FMIPA dan LPPM Unand
Sabtu, 23 November 2024 15:48 Wib