Padang (ANTARA) - Salah satu penyebab rendahnya tingkat produktivitas dari suatu industri pangan yakni buruknya sistem ruang produksi.
Persoalan sanitasi hingga tata letak peralatan dalam ruang produksi juga ikut mempengaruhi tingkat penjualan suatu produk pangan di pasaran, tidak terkecuali jenis kerupuk kulit.
Idealnya dalam suatu ruang produksi peralatan bangunan serta sanitasi harus memenuhi standar Good Manufacturing Practice (GMP) dan Sanitation Standard Operating Procedure (SSOP) untuk sanitasi dan higienitas.
GMP atau disebut Cara Produksi Produk Olahan Pangan yang baik (CPPOB), dimana sanitasi dituangkan dalam prosedur dan rekaman implementasi, dalam hal program sanitasi, yaitu pekerja, bangunan dan fasilitas peralatan serta pengendalian proses.
Kesemua aspek tersebut inilah yang menjadi perhatian Tim Pengabdian Masyarakat Unand dalam membantu pengembangan usaha salah satu industri kerupuk kulit atau Jangek di Padang yang terdampak akibat pandemi yakni UKM Rizky milik Benny Afwadi
Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dipusatkan di lokasi UKM Rizky di Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah yang dilakukan oleh tim yang beranggotakan Dr. Indri Juliyarsi, Dr. Sri Melia, Ade Sukma, Ph.D, Prof. Tuty Anggraini dan Dr. Ahmad Syafruddin Indrapriyatna.
Kegiatan ini telah berlangsung selama tiga bulan dari Oktober 2021 sampai saat ini Desember 2021.
Tujuan tim memperbaiki ruang produksi sebab menjadi bagian penting dari suatu unit usaha untuk menghasilkan produk yang higienis dan bersih.
Terlebih produk pangan, karena berhubungan langsung dengan orang yang mengkonsumsinya. Jika produk tidak bersih dapat menyebabkan penyakit atau diistilahkan food diseases.
Untuk itu melalui kegiatan ini dengan perbaikan ruang produksi secara baik dan sesuai standar akan membantu UKM ini meningkatkan kualitas produknya.
Selain itu juga bertujuan agar karyawan atau tenaga kerj pengolah kerupuk kulit mengerti akan kerbersihan dalam upaya peningkatan kualitas produk, mengerti peraturan GMP dan mengetahui tahapan sanitasi maupun faktor-faktor yang mempengaruhi sanitasi serta ketentuan dalam ruang produksi.
Sebab penerapan SSP dan GMP pada
pengolahan makanan di bagian produksi
memberikan pengaruh terhadap kualitas
dan kemanan produk yang dihasilkan.
Secara keseluruhan hal ini penting dalam
menjalankan usaha demi menghasilkan
higienitas hasil produksi, utamanya
produk makanan.
Di sinilah juga perguruan tinggi berperan untuk mentransformasikan teknologi demi
pengembangan industri kreatif. Dalam
hal ini pihak perguruan tinggi memiliki
pola hubungan kerja dengan Mitra se-
bagai konsultan.
Kegiatan ini didanai oleh Universitas Andalas melalui LPPM skim Program Kemitraan Masyarakat Membantu Usaha Berkembang Tahun Anggaran 2021.
*)Penulis Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Unand yang beranggotakan Dr. Indri Juliyarsi, Dr. Sri Melia, Ade Sukma, Ph.D, Prof. Tuty Anggraini dan Dr. Ahmad Syafruddin Indrapriyatna.