Solok (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok, Sumatera Barat terus mengembangkan potensi pariwisata yang ada sebagai upaya memajukan perekonomian di daerah setempat.
"Kabupaten Solok termasuk salah satu daerah yang memiliki destinasi wisata terbaik dan terbanyak di Sumbar. Untuk itu, Pemda siap menata pengembangan kepariwisataan dari hulu sampai hilir,” kata Pj Sekda, Kabupaten Solok, Medison di Arosuka, Rabu.
Ia juga mengatakan pengembangan sektor kepariwisataan juga tercatat dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten untuk tahun anggaran 2021/2026 mendatang.
"Kabupaten Solok memiliki potensi besar sebagai daerah perdagangan dan jasa. Salah satunya adalah menata pengembangan kepariwisataan," ujar dia.
Menurut dia saat ini destinasi wisata Kabupaten Solok sudah menjadi perbincangan bagi para wisatawan di nusantara. Bahkan dijadikan sebagai kegiatan internasional, yakni Tour De Singkarak, yang diikuti oleh puluhan pembalap sepeda dari luar negeri.
Selain itu, ia mengatakan pembangunan sarana dan prasarana bagi pengembangan kawasan Danau Singkarak, terus dilakukan oleh pemerintah. Namun keterbatasan anggaran daerah, dan banyaknya sektor yang dijadikan sebagai program unggulan dan tercatat sebagai visi misi di dalam RPJMD, membuat progres pengembangan sektor pariwisata sedikit lambat.
"Tetapi pemerintah daerah telah melakukan sebuah terobosan, dengan mengembangkan konsep bagi hasil kepada daerah. Pemerintah membuka peluang investasi seluas-luasnya kepada para investor dan pengusaha untuk berinvestasi di bidang pariwisata," ucap dia.
Peluang investasi dibuka oleh pemerintah terkait dengan kerja sama pengelolaan kawasan wisata. Seperti kawasan danau kembar dan dermaga Singkarak.
Untuk pengembangan kawasan wisata Danau Singkarak, saat ini tengah dibangun sebuah hotel atau penginapan bagi penunjang kawasan objek wisata Danau Singkarak khususnya dan Kabupaten Solok secara umum.
Konsep pembangunan kepariwisataan saat ini, sudah mengarah kepada visi misi. Konsep pengembangan sektor kepariwisataan disusun dengan skema yang jelas. Membenahi kawasan, membangun sarana pendukung dan memperbaiki tata kelola kepariwisataan. Pengelolaan yang dilakukan dari Hulu sampai ke Hilir.
“Dampaknya, terjadi peningkatan kunjungan wisatawan. Tingginya perputaran uang di tengah masyarakat, dan pelaku usaha baru bermunculan. Endingnya, peningkatan perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat kian meningkat," ujar dia.