Kampus di Bukittinggi produksi nugget berbahan rinuak Maninjau

id Rinuak danau maninjau ,nugget berbahan ikan rinuak,berita agam,berita bukittinggi,Kampus di Bukittinggi,Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi

Kampus di Bukittinggi produksi nugget berbahan rinuak Maninjau

Sejumlah warga menggunakan jaring khusus untuk menangkap rinuak ikan endemik Danau Maninjau. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Bukittinggi, (ANTARA) - Hasil penelitian yang dimotori Institut Kesehatan Prima Nusantara Bukittinggi (IKESPNB) berhasil memproduk nugget berbahan olahan ikan rinuak yang ditargetkan mampu bersaing di dunia kuliner Sumatera Barat.

Rektor IKESPNB Evi Susanti sebagai ketua penelitian yang bekerjasama dengan Tim Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional (Insinas) menyebut produk nugget berbahan rinuak ini harus dihilirisasi agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat luas.

Nugget olahan ikan endemik Danau Maninjau itu dipercaya kaya akan kandungan gizi mulai dari Kalsium, Protein, Vitamin A, B, D, dan Omega 3.

“Harapan utama tentu rinuak sebagai bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan nugget lebih dikenal luas di Sumbar khususnya dan di Indonesia, secara umum,” kata Evi Susanti melalui rilis tertulisnya, Kamis.

Untuk menindaklanjuti hal itu, IKESPNB menggelar Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang dibingkai dengan tema “Penyuluhan Keamanan Pangan Dalam Rangka Penerbitan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga”.

“Penelitian yang baik adalah penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Evi.

Pengabdian Kepada Masyarakat yang digelar di Aula Puskesmas Biaro itu dihadiri Disperindagkop UKM Agam, Staf Ahli Bupati Agam, Forum UMKM Agam, BPOM dan Owner Bonsay, Yeltra Armi.

“Alhamdulillah kegiatan selama dua hari 20 dan 21 Oktober 2021 ini diikuti 30 pelaku UMKM sebagai peserta dengan menerapkan protokol Kesehatan,” ujar Evi.

Ia berharap agar hilirisasi penelitian dan pengabdian kepada masyarakat itu tepat sasaran.

“Semoga produk unggulan lokal kebanggaan kita ini bisa lebih dikenal di seluruh Indonesia,” tutupnya. (*)