Tingkatkan hasil produksi, Tanah Datar perkenalkan teknologi baru budidaya ikan

id budidaya ikan, berita tanah datar, berita sumbar

Tingkatkan hasil produksi, Tanah Datar perkenalkan teknologi baru  budidaya ikan

Tingkatkan hasil produksi, Tanah Datar perkenalkan teknologi baru pada budaya ikan (Antara/Prokipim Setda Tanah Datar)

Batusangkar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat memperkenalkan teknologi baru pada budidaya ikan terutama nila dan lele untuk meningkatkan hasil produksi di kalangan pembudidaya.

Kepala Dinas Pangan dan Perikanan Tanah Datar Hilmi di Batusangkar Minggu, mengatakan teknologi itu baru diterapkan pada enam Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) yang tersebar di beberapa kecamatan di Tanah Datar

Yakni Pokdakan di Kecamatan Lima Kaum, Kecamatan Pariangan, Kecamatan Rambatan dan Kecamatan Batipuh Selatan.

"Percontohan ini dilaksanakan untuk memperkenalkan teknologi baru dalam pembudidayaan ikan agar produksinya meningkat," katanya.

Ia mengatakan teknologi baru dalam pembudidayaan ikan tersebut pihaknya menggunakan bibit unggul, makanan bermutu dan manajemen penggunaan kualitas air, sehingga didapat hasil dengan empat ekor ikan nila beratnya satu kilogram dalam masa pemeliharaan empat bulan.

Sedangkan untuk ikan lele, enam ekor ikan lele beratnya juga mencapai satu kilogram dengan masa pemeliharaan dua setengah bulan.

Sementara Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan berusaha mengatasi inflasi dampak COVID-19 di Bidang ekonomi dan sosial menjadi salah satu program prioritas Tanah Datar.

Hal ini tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemerintah Kabupaten Tanah Datar 2021-2026.

Yakni meningkatkan ekonomi masyarakat Tanah Datar dan perluasan lapangan kerja berbasis pertanian, industri dan Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM).

Ia juga mengatakan sektor budidaya perikanan merupakan salah satu sektor yang bisa menciptakan peluang usaha guna mengurangi angka kemiskinan.

"Ikan merupakan salah satu bahan pangan yang bisa dikonsumsi siapa saja, karena itu budidaya ini sangat potensial dimanfaatkan sebaik-baiknya yang bisa memberi dampak peningkatan ekonomi," katanya.