Mantan Wako Bukittinggi ini, berharap pelajaran Minangkabau diterapkan kembali di sekolah

id berita bukittinggi,berita sumbar,ismet

Mantan Wako Bukittinggi ini, berharap pelajaran Minangkabau diterapkan kembali di sekolah

Ismet Amzis saat berkunjung ke Bukittinggi Pers Club. (Antarasumbar/Al Fatah)

Saya berharap tentunya mata pelajaran sejarah Minangkabau beserta adat istiadat itu kembali dihidupkan di sekolah,

Bukittinggi (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat yang juga mantan Wali Kota Bukittinggi, Ismet Amzis menyayangkan tidak adanya mata pelajaran Budaya Alam Minangkabau di satuan pendidikan.

"Saya berharap tentunya mata pelajaran sejarah Minangkabau beserta adat istiadat itu kembali dihidupkan di sekolah, dan yang utama pelajaran Agama ditambah," kata dia di Bukittinggi, Kamis.

Menurutnya, pembelajaran sejarah Minangkabau dan budayanya akan berdampak baik bagi generasi muda.

"Pendidikan anak tidak hanya untuk mencerdaskan otaknya, tetapi juga mentalnya, untuk itulah pelajaran sejarah Minangkabau dengan segala sendi aturan adatnya menjadi salah satu solusinya," kata dia.

Ia mengatakan, sesuai dengan tugasnya di bidang Agama di Komisi V DPRD Sumatera Barat, pendidikan agama adalah modal utama sebagai pendamping pembelajaran budaya Minangkabau nantinya.

"Sesuai dengan falsafah adat orang Minangkabau "Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah", maka pendidikan budaya juga harus berpedoman kepada pelajaran agama," kata dia.

Ismet Amzis juga menyayangkan dengan kondisi terkini kurikulum pendidikan saat ini yang meninggalkan pelajaran Budaya Minangkabau dan bahkan mengurangi materi agama di sekolah.

"Kita akan berusaha untuk membangkitkan kembali budaya lokal melalui bahan pengajaran sejak dini di sekolah Sumatera Barat," kata dia.

Selain itu, Ismet Amzis yang menjabat Wali Kota Bukittinggi periode 2009-2010 dan 2010-2015 juga berbincang tentang situasi terkini di Kota Wisata tersebut.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Bukittinggi, Melfi Abra mengatakan pihaknya akan melakukan kajian untuk memberlakukan mata pelajaran budaya lokal di sekolah.

"Sedang akan dilakukan pengkajian bentuk kurikulumnya dengan pihak Universitas Negeri Padang (UNP) tahun ini," katanya.

Ia menambahkan pemberlakuan mata pelajaran itu dapat dilaksanakan di satuan pendidikan setelah syarat sebuah mata pelajaran muatan lokal disetujui oleh Kemendikbud.