Ini 16 desa wisata yang ditetapkan Pemkab Tanah Datar untuk bangkitkan ekonomi masyarakat

id berita tanah datar,berita sumbar,desa

Ini 16 desa wisata yang ditetapkan Pemkab Tanah Datar untuk bangkitkan ekonomi masyarakat

Istano Basa Pagaruyung. (Antarasumbar/Etri Saputra)

Penetapan desa wisata tersebut tertuang dalam keputusan Bupati Tanah Datar Nomor: 556/233/PARPORA-2021 tentang Nagari/Desa wisata di Tanah Datar,
Batusangkar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar, Sumatera Barat telah menetapkan 16 nagari atau desa wisata yang tersebar di 14 kecamatan daerah itu sebagai upaya percepatan pengembangan destinasi wisata dan bangkitkan ekonomi masyarakat.

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Parpora) Tanah Datar, Abdul Hakim di Batusangkar, Rabu, mengatakan penetapan desa wisata tersebut tertuang dalam keputusan Bupati Tanah Datar Nomor: 556/233/PARPORA-2021 tentang Nagari/Desa wisata di Tanah Datar.

16 desa wisata tersebut yakni Nagari Pagaruyung dengan wisata budaya dan sejarah, Nagari Pariangan dengan wisata budaya dan alam, Nagari Pandai Sikek dengan wisata alam dan kerajinan tradisional, Nagari BatuTaba dengan wisata bahari, kuliner khas ikan bilih, dan paralayang.

Nagari Pangian dengan wisata alam dan arung jeram, Nagari Andaleh Kecamatan Batipuah dengan wisata alam dan budidaya tanaman hias, Nagari III Koto dengan wisata alam, Nagari Limo Kaum dengan wisata sejarah, budaya, dan kuliner.

Nagari Padang Gantiang dengan wisata buatan pemandian air panas, Nagari Batu Bulek wisata alam dan sejarah, Nagari Andaleh Baruah Bukik wisata budaya, Nagari Sungai Tarab wisata kuliner, Nagari Tabek Patah wisata alam.

Nagari Tanjung Alam dengan wisata alam, Nagari Sumpu dengan wisata budaya, wisata alam, dan kuliner khas ilang bilih, dan Nagari Tanjung Bonai dengan wisata alam dan kerajinan songketnya.

Ia berharap dengan pengembangan desa wisata tersebut bisa meningkatkan dan menumbuhkan pelaku ekonomi kreatif di kalangan masyarakat.

Ia juga mengatakan satu dari 16 desa wisata tersebut, yakni Kampung Minang Nagari Sumpur berhasil mewakili Sumatera Barat masuk 50 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kementerian Pariwisata.

Selanjutnya desa atau nagari yang masuk 50 besar dalam ADWI akan diperingkatkan dengan nilai pada tujuh kriteria atau kategori, yakni penerapan CHSE (Cleanlines, Health, Safety, and Environmental Sustainability), desa digital, souvenir (kuliner, fesyen, kriya), daya tarik wisata (alam, budaya, buatan), konten kreatif, homestay, dan toilet.

Bupati Tanah Datar, Eka Putra mengatakan sektor pariwisata adakah salah satu program unggulan Tanah Datar untuk peningkatan ekonomi masyarakat melalui adanya satu nagari satu event atau kegiatan wisata.

Namun tantangan saat ini, belum selesainya wabah pendemi COVID-19 sektor pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang paling terdampak.

Pemberlakuan berbagai pembatasan perjalanan dan pembatasan event untuk mencegah penyebaran dan penularan COVID-19 menyebabkan terjadinya penurunan kunjungan wisatawan secara dratis.

Karena itu, pelaku wisata harus segera berbenah dan beradaptasi dengan menyelenggarakan pariwisata yang sesuai dengan kondisi saat ini dengan memberikan kepastian keamanan dan kesehatan kepada wisatawan.

Terkait dengan telah ditetapkannya 16 desa wisata yang tersebar di seluruh kecamatan diharapkan bisa meningkatkan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, sehingga menjadi contoh bagi nagari lainnya di kabupaten Tanah Datar.