Padang (ANTARA) - Dosen pengajar (pengampu) pendidikan mata kuliah antikorupsi yang ada di LLDIKTI Wilayah X akan mendapatkan pembekalan dari Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia (KPK RI) berkaitan tentang Implementasi Pendidikan Antikorupsi di Perguruan Tinggi.
Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof Dr Herri, MBA di Padang, Jumat, mengatakan dalam pelaksanaan Training of Trainer (ToT) Dosen Pengampu ini, mereka akan diberikan pelatihan berupa topik-topik, metode pelajaran, dan segala hal terkait pendidikan antikorupsi.
"Pendidikan antikorupsi di perguruan tinggi ini merupakan bentuk implementasi dari kerja sama yang telah dijalin antara KPK RI dengan Kemendikbudristek," ucapnya.
Terkait itu, pihak KPK meminta tiap PTS untuk mengutus dua orang dosen yang merupakan dosen/calon dosen mata kuliah pendidikan antikorupsi, baik dalam bentuk mata kuliah mandiri atau sisipan dan mata kuliah relevan lainnya.
Dosen yang diutus nantinya akan mengikuti pelatihan yang dilaksanakan pada 6 hingga 7 Juli 2021 yang digelar secara daring melalui Zoom Webinar.
Para peserta wajib melakukan pendaftaran melalui https://bit.do/webinar-pak-1 untuk mendapatkan tautan Webinar Pengembangan Kapasitas Dosen Pendidikan Antikorupsi.
Ia mengatakan pendidikan antikorupsi sangat penting diajarkan di perguruan tinggi karena merubah mindset seseorang itu sangat mudah melalui pendidikan.
"Tujuan pendidikan antikorupsi tersebut supaya dapat menumbuhkan karakter mahasiswa yang amanah, jujur, tidak KKN, dan menyalahgunakan kewenangan yang diberikan," ujar dia.
Ia berpesan agar generasi muda sebagai calon pemimpin di masa depan harus amanah barulah dana pembangunan atau tugas yang diberikan bisa terlaksana dengan baik.
"Tapi kalau dirusak pula dengan KKN tentu hasilnya tidak maksimum dan akan merugikan semua pihak baik masyarakat, dan kita sendiri karena nama baik kita tercoreng serta keluarga dan anak cucu akan teraniaya dengan itu," ucapnya.
Ia berharap pendidikan antikorupsi ini bisa efektif 100 persen dalam mencegah tindakan korupsi ke depannya. Selain itu juga perlu didukung oleh faktor lingkungannya agar tidak mudah terbujuk oleh tindakan tersebut.
"Saya harapkan generasi muda mudah-mudahan memahami, melakukan tugas harus amanah, memiliki integritas dan harus berfikir jangka panjang," harapnya.