Solok Selatan latih UMKM buat makanan ringan

id berita solok selatan,berita sumbar,kue

Solok Selatan latih UMKM buat makanan ringan

Kepala Bidang Koperasi dan UKM Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Solok Selatan, Azizah Mutia membuat makanan ringan saat pelatihan sebagai bentuk motivasi kepada peserta pelatihan. (Antarasumbar/Erik Ifansya Akbar)

Kebanyakan UKM setelah maju rasa berubah sehingga pelanggan lari dan ini harus dijaga,
Padang Aro (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, Sumatera Barat melatih 28 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) membuat makanan ringan supaya variannya lebih beragam sehingga meningkatkan penjualan.

"Pelatihan ini hanya satu kali bisa diikuti pelaku UMKM sebab pendaftaran berdasarkan nomor NIK dan kami juga memberikan wawasan kewirausahaan sehingga selesai kegiatan mereka diharapkan bisa mandiri dan lebih berkembang lagi usahanya," kata Kepala Bidang Koperasi dan UKM Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Solok Selatan, Azizah Mutia di Padang Aro, Rabu.

Dia mengatakan, pelatihan dilakukan selama tiga hari dimana hari pertama diberikan teori serta wawasan kewirausahaan.

Di hari kedua peserta pelatihan langsung praktek membuat empat jenis makanan ringan yang sudah ditentukan yaitu risoles, samosa, tahu fantasi dan kroket.

Sedangkan praktek hari kedua membuat kue manis yaitu puding cake, rainbou cake, bolu gulung dan pie buah.

Bagi UKM pemula, bisa bekerjasama dengan OPD yang ada di Solok Selatan selanjutnya harus bisa mengembangkan jenis usahanya sehingga bisa masuk ke hotel atau tempat lainnya.

"Setelah pelatihan kami berharap pelaku UKM bisa lebih inovatif dalam membuat makanan ringan sehingga menarik minat masyarakat untuk membelinya," ujarnya.

Sebagai contoh, makanan risoles bisa diisi berbagai jenis bahan jangan hanya itu-itu saja tetapi harus lebih inovatif.

Untuk pelatihan membuat makanan ringan Pemkab mendatangkan instruktur satu orang dari Bukittinggi yang produknya sudah lebih dari 100 macam yaitu Asnidayeti.

Menurut Asnidayeti dalam melakukan usaha yang perlu dirubah adalah pola pikir pelakunya dimana dalam membuka usaha jangan mengharap bantuan tetapi berusahalah sendiri.

Selain itu, katanya kalau usaha khusus makanan ingin bertahan dan maju harus mempertahankan rasanya jangan sampai setelah berkembang rasa tidak lagi seperti semula.

"Kebanyakan UKM setelah maju rasa berubah sehingga pelanggan lari dan ini harus dijaga," ujarnya.