Karena rentan penyakit, Dinkes Solok prioritas dampingi kesehatan anak dan ibu hamil

id berita solok,berita sumbar,ibu

Karena rentan penyakit, Dinkes Solok prioritas dampingi kesehatan anak dan ibu hamil

Petugas kesehatan mengukur tinggi badan balita saat kegiatan pos pelayanan terpadu (posyandu) di Posyandu Mekar Sari, Karangasem Selatan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Sabtu (15/8/2020). (ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/wsj)

Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan,
Solok (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Solok memprioritaskan pendampingan kesehatan untuk anak dan ibu hamil di Kota Solok, Sumatera Barat karena termasuk kelompok rentan terhadap penularan penyakit.

"Ibu dan anak merupakan anggota keluarga yang perlu mendapatkan prioritas dalam penyelenggaraan upaya kesehatan," kata Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kota Solok, Aprinur Azwira di Solok, Selasa.

Menurut dia ibu dan anak merupakan kelompok rentan terhadap keadaan keluarga dan sekitarnya, sehingga penilaian terhadap status kesehatan dan kinerja upaya kesehatan ibu dan anak penting untuk dilakukan.

"Keberhasilan upaya kesehatan ibu dapat dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI),” ujar Aprinur.

Berbagai upaya dapat dilakukan dalam rangka percepatan penurunan AKI dan Angka Kematian Bayi (AKB). Untuk itu perlu digunakan pendekatan yang merupakan strategi untuk mempercepat penurunan AKI.

Strategi Making Pregnancy Safer (MPS) perlu diterapkan untuk mempercepat penurunan AKI berupa setiap persalinan dilakukan oleh tenaga kesehatan, setiap komplikasi obstetri dan neonatal mendapat pelayanan yang adekuat.

Ia juga mengatakan setiap wanita usia subur mempunyai akses pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan penanganan komplikasi keguguran.

Kunci sukses MPS dalam penurunan angka kematian ibu dengan mendorong perbaikan kualitas serta akses pelayanan kesehatan ibu, bayi dan balita di tingkat dasar dan rujukan, membangun kemitraan yang efektif, mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan masyarakat.

Serta meningkatkan sistem surveilans, pembiayaan, monitoring dan informasi Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).

“Maka dari itu melalui kegiatan pendampingan ibu hamil diharapkan dapat memberikan motivasi dan penyuluhan kepada ibu hamil, kepada keluarga serta orang-orang yang berpengaruh terhadap ibu hamil tersebut,” ucapnya.

Selain itu, ibu hamil perlu mendapatkan pelayanan persalinan oleh tenaga kesehatan serta ibu hamil mendapatkan haknya untuk menerima pelayanan selama hamil dan nifas sesuai dengan standar kualitas dan kwantitas.