Andri Satria Elfino dan Muhammad Okta Verdian, WBP binaan Rutan II B Maninjau ikuti MTQ di Padang Panjang

id berita agam,berita sumbar,wbp

Andri Satria Elfino dan Muhammad Okta Verdian, WBP binaan Rutan II B Maninjau ikuti MTQ di Padang Panjang

Kepala Rutan Kelas II B Maninjau, Desrianto (kiri) mendampingi warga binaam pemasyarakatan untuk mengikuti MTQ di Rutan Kelas II B Padang Panjang, Kamis (29/4). (Antarasumbar/HO-dok Rutan Maninjau)

Dua warga binaan pemasyarakatan yang mengikuti lomba ini adalah narapida aktif dan terdaftar dalam Sistem Data Base Pemasyarakatan,
Lubukbasung (ANTARA) - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas II B Maninjau, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, mengutus dua orang warga binaan untuk mengikuti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) antar narapidana se Sumatera Barat di Rutan Kelas II B Padang Panjang.

Kepala Rutan Kelas II B Maninjau, Desrianto di Lubukbasung, Kamis, mengatakan dua warga binaan pemasyarakatan yang diutus itu atas nama Andri Satria Elfino dan Muhammad Okta Verdian.

"Dua warga binaan pemasyarakatan yang mengikuti lomba ini adalah narapida aktif dan terdaftar dalam Sistem Data Base Pemasyarakatan," katanya.

Ia mengatakan, kegiatan itu dibuka oleh Kepala Kanwil Hukum HAM Sumbar, Kamis (29/4) pukul 08.00 WIB.

Lomba MTQ antar narapidana Lapas atau Rutan Se-Sumatera Barat itu dalam rangka peringatan Hari Bhakti Pemasyarakatan ke-57 tahun dan Nuzur Alquran pada Bulan Suci Ramadhan 1442 Hijriyah.

Dengan adanya kegiatan ini, tambahnya sebagai motivasi bagi warga binaan pemasyarakatan untuk meningkatkan pengetahuan agama mereka.

Pihaknya mengimbau warga binaan pemasyarakatan untuk terus berlomba-lomba dalam mengamalkan ilmu yang didapat dalam kehidupan mereka sehari-hari di Rutan.

"Ini juga sebagai pengalaman nantinya ketika mereka bebas dari masa hukuman," katanya.

Ia menambahkan, Rutan Kelas II B Maninjau mengadakan pembinaan kerohanian selama Ramadhan 1442 Hijriyah berupa Shalat Tarwih, tadarus pada malam hari, siraman rohani dua kali selama satu minggu.

Namun kegiatan kemandirian tidak ada selama Ramadhan, karena fokus pembinaan kerohanian.

"Kita fokus pembinaan kerohanian selama satu bulan Ramadhan," katanya.