Karena ini, Kepala Bappenas sedih di Danau Maninjau

id berita agam,berita sumbar,danau

Karena ini, Kepala Bappenas sedih di Danau Maninjau

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa sedang melihat kondisi Danau Maninjai, Kamis (8/4). (Antarasumbar/Yusrizal)

Seluruh dunia sudah beralih ke pakan ikan organik dengan manfaat yang bagus untuk kesehatan dan bisa terurai di dalam air, sehingga tidak ada sedimen di dasar danau,
Lubukbasung (ANTARA) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa sedih akibat petani keramba jaring apung (KJA) di Danau Maninjau Kabupaten Agam, Sumatera Batat memberikan pakan an organik untuk ikan budidaya mereka.

"Sisa pakan an organik itu tidak terurai dan akan membentuk sedimen di dasar danau," katanya saat mengunjungi Danau Maninjau, Kamis.

Ia mengatakan, pakan an organik itu tidak bagus bagi kesehatan manusia apabila dikosumsi.

Dengan kondisi itu, tambahnya ikan di Danau Maninjau tersebut harus dipertanyakan kandungannya kimianya.

"Seluruh dunia sudah beralih ke pakan ikan organik dengan manfaat yang bagus untuk kesehatan dan bisa terurai di dalam air, sehingga tidak ada sedimen di dasar danau," katanya.

Ketua Partai Persatuan Pembangunan itu meminta Bupati Agam, Andri Warman untuk segera menerbitkan Peraturan Bupati (Perbub) terkait pengaturan pengalihan pemakaian pakan an organik menjadi organik.

Setelah itu, regulasi tersebut harus disosialisasikan kepada petani dan Agam harus bisa memprodukai pakan ikan organik.

"Harga pakan organik itu jauh lebih murah dan mudah didapat di pasaran," katanya.

Dengan pengalihan pakan itu, sedimen akan berkurang beberapa tahun kedepan dan bisa mengatasi pencemaran di Danau Maninjau.

Danau Maninjau merupakan salah satu dari 10 danau di Indonesia yang harus diselamatkan.

Penyelamatan itu akan terus dilakukan sampai danau itu kondisi bagus.

"Dari laporan LIPI, pencemaran danau terbanyak akibat sisa pakan ikan," katanya.

Sementara Bupati Agam, Andri Warman menambahkan pihaknya akan membicarakan dengan DPRD setempat dalam melahirkan regulasi untuk mengatur pakan ikan

"Mudah-mudahan rencana Perda itu segera disusun dan diusulkan ke DPRD Agam untuk dibahas," katanya.

Pihaknya berusaha semaksimal mungkin dalam mengalihkan ketergantungan masyarakat ke danau dengan cara mencarikan investor dan melatih mereka untuk usaha lain.

Habis Lebaran, pihaknya akan berkantor di nagari atau desa adat Kecamatan Tanjungraya dalam menghimpun keluhan masyarakat demi menyelamatkan danau.

Restocking ribuan ikan

Dalam kunjungannya itu Suharso Monoarfa melakukan restocking atau penambahan stok ikan endemik Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatera Barat sebanyak 5.050 ekor dalam melestarikan ikan tersebut di danau vulkanik itu.

Penebaran benih ikan nilem 2.000 ekor, bada 3.000 ekor dan betutu 50 ekor itu juga dilakukan oleh Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, Anggota Komisi II DPR RI Nurhayati Manoarva dan Bupati Agam, Andri Warman.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa sedang menebar bibit ikan di Danau Maninjau, Kamis (8/4). (Antarasumbar/Yusrizal)


Sebelum penebaran itu, Kepala Bappenas beserta rombongan juga melakukan penanaman pohon di Objek Wisata Linggai Park.

"Saat saya lihat kondisi danau, air danau banyak lumut akibat pakan ikan," kata Monoarfa.

Danau Maninjau merupakan salah satu dari 10 danau di Indonesia yang harus diselamatkan.

Penyelamatan itu akan terus dilakukan sampai danau itu kondisi bagus.

"Butuh dukungan semua pihak agar danau bisa diselamatkan demi anak cucu," katanya.

Ia menambahkan, Danau Maninjau salah satu destinasi pariwisata terbaik di Indonesia.

Danau itu banyak dikunjungi wisatawan nusantara dan mancanegara, karena danau sangat indah.

Sementara Andri Warman menambahkan pembenahan danau itu membutuhkan dana Rp400 miliar.

Pihaknya telah menyerahkan proposal ke Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa.

Dana sebesar itu diusulkan mengingat APBD Agam sangat terbatas.

"Kebutuhan anggaran cukup besar untuk pembenahan danau, untuk itu kita minta dukungan ke pemerintah pusat," katanya.

Pembenahan danau itu bakal melibatkan seluruh pihak, baik dari PLN, Pemprov dan lainnya.

Dengan cara itu, tambahnya, maka danau akan pulih dari pencemaran, sehingga menjadi destinasi wisata yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat setempat.