Kupang (ANTARA) - Sebanyak 48 warga Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, yang pada Minggu (4/4) terdampak banjir lahar hujan dari puncak Gunung Ile Lewotolok, belum ditemukan.
"Masih ada 48 orang yang belum ditemukan dan dilaporkan hilang dalam peristiwa itu," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lembata Nasrun Neboq ketika dihubungi ANTARA dari Kupang, Selasa.
Menurut dia, warga yang dilaporkan hilang dan belum ditemukan umumnya berasal dari desa-desa yang paling parah terdampak banjir lahar seperti Desa Amakaka, Tanjung Batu, dan Waowala di Kecamatan Ile Ape.
Tim SAR dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), TNI, Polri, dan pemerintah kecamatan dengan bantuan warga masih berupaya menemukan mereka.
"Pencarian dilakukan di sepanjang lintasan banjir lahar hujan," kata Nasrun.
Ia mengemukakan bahwa banyaknya material seperti bongkahan batu dan kayu yang terbawa banjir menyulitkan tim SAR menemukan korban bencana yang dilaporkan hilang.
Nasrun mengatakan bahwa sampai saat ini ada 19 korban banjir lahar Gunung Ile Lewotolok yang berhasil ditemukan, tiga orang dari Kecamatan Oemsuri dan 16 orang dari Kecamatan Ile Ape. (*)
Berita Terkait
500 ribu meter kubik material erupsi Marapi berpotensi terjang warga
Selasa, 23 Januari 2024 15:03 Wib
BMKG ingatkan masyarakat ancaman lahar dingin erupsi Marapi
Rabu, 17 Januari 2024 16:00 Wib
Bupati Agam ingatkan warga sekitar Gunung Marapi waspada ancaman lahar
Rabu, 10 Januari 2024 11:38 Wib
Gunung api Lewotobi Laki-laki di Flores Timur berstatus Awas
Rabu, 10 Januari 2024 5:17 Wib
Gubernur Sumbar ingatkan potensi banjir lahar dingin Marapi
Senin, 18 Desember 2023 18:37 Wib
Banjir lahar terjang Kabupaten Tanah Datar pascaerupsi Gunung Marapi
Rabu, 6 Desember 2023 4:58 Wib
Pemkab Lumajang data kerusakan akibat banjir lahar dingin Semeru
Sabtu, 8 Juli 2023 12:06 Wib
Dampak Lahar Hujan Gunung Semeru
Rabu, 8 Maret 2023 21:07 Wib