"Pertama harus dipastikan dulu meningginya tanah kuburan bukan ditimbun oleh manusia, sebab jika itu disengaja akan mudah dijumpai tanda-tandanya," kata dia di Padang, Rabu.
Kemudian kedua harus dilakukan penyelidikan secara geologi dengan cara digali satu lobang untuk menyelidiki jenis kandungan tanah.
"Bisa saja ada kemungkinan gas, karena masanya rapat sementara bumi semakin ke bawah kian berat, tentu yang ringan akan naik ke atas melalui rekahan," ujarnya.
Terkait adanya kemungkinan rekahan karena gempa ia memastikan daerah tersebut bukan dilalui oleh patahan gempa bumi.
Selanjutnya juga dapat dilakukan penyelidikan geofisika lewat metoda geolistrik dengan peralatan tanpa melakukan pengeboran.
Ia juga meminta masyarakat tidak mengaitkan fenomena ini dengan hal mistis karena bisa dijelaskan dengan penelitian dan ilmu pengetahuan penyebabnya.
Sebelumnya Warga Korong Sungai Asam, Nagari Sungai Asam, Kecamatan 2x11 Enam Lingkuang, Kabupaten Padang Pariaman dikejutkan dengan kemunculan meningginya tanah kuburan di salah satu pemakaman di daerah itu.
"Saya belum mengetahui siapa yang dikuburkan di sana," kata Wali Korong Sungai Asam, Nagari Sungai Asam, Anwar.
Ia mengatakan beberapa bulan lalu jumlah kuburan yang tinggi tersebut awalnya hanya satu dengan tinggi sekitar setengah meter namun sekarang jumlahnya sudah tiga makam dengan tinggi sekitar 1,5 meter dan lebar 3,5 meter dan panjang 3,5 meter.
Ia menyampaikan pihaknya baru mengetahui kondisi tersebut dalam seminggu terakhir dan sejak itu pemakaman di daerah itu banyak dikunjungi warga untuk melihat langsung kondisi kuburan yang semakin tinggi itu.
"Bahkan menurut keterangan ketua pemuda yang memantau sampai magrib orang masih ramai," katanya.
Ia meminta warga atau pun pengunjung untuk tidak menghubungkan hal tersebut dengan hal mistis atau salah paham menanggapi kondisi kuburan tersebut. (*)