Parit Malintang (ANTARA) - Kepolisian Resor (Polres) Padang Pariaman, Sumatera Barat mulai mengalihkan jalan pengguna di jembatan Titian Panjang Kayu Tanam ke jembatan darurat terkait penggantian dan pembangunan ulang jembatan Titian Panjang tersebut.
"Hari ini kami mulai mengarahkan pengguna jalan ke jembatan darurat, sehingga jalan agak macet dan berjalan lambat. Tapi Alhamdulillah lancar," kata Kasatlantas Polres Padang Pariaman, AKP Asep Wahyudi di Kayu Tanam, Jumat.
Ia mengimbau masyarakat yang melewati jalan tersebut untuk tidak saling mendahului, mengikuti arus dan arahan dari petugas di lapangan.
"Agar keselamatan semua terjaga jangan lupa juga patuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Menurutnya, pengguna jalan juga dapat melalui jalur alternatif melalui Malalak jika akan ke Bukittinggi. Namun, jalan tersebut juga dalam proses perbaikan jadi harus hati-hati.
Jika terjadi kemacetan dan meningkatnya volume kendaraan pada akhir pekan Sabtu dan Minggu, pihaknya akan menerjunkan personel lebih banyak ke lapangan.
Sementara itu, Manager Proyek PT. Amar Permata Indonesia, Eko Noverli mengatakan pihaknya akan menutup jembatan mulai besok hingga 30 April 2021.
"Kami akan mulai melakukan pembongkaran jembatan lama besok. Jadi terjadi pengalihan jalan ke jembatan darurat," ujarnya.
Pihaknya menargetkan penggantian jembatan dari dasar dengan target pembangunan ulang sekitar tiga bulan. Diperkirakan ketahanan jembatan mencapai 30 hingga maksimal 40 ton.
"Karena jembatan ini berada di jalan nasional menuju Padang Panjang, Bukittinggi dan Pekanbaru diharapkan selesai sesuai target, sebelum lebaran," ujarnya.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.1 Sumatera Barat, Reni Marlisa mengatakan akan adanya perlambatan lalu lintas di jembatan Titian Panjang Kayu Tanam, karena pengguna jalan melalui jembatan darurat, meskipun tidak terhambat.
Menurutnya, penggantian jembatan tersebut dengan pembangunan ulang dikarenakan umurnya sudah terlalu tua dan sesuai inventaris sudah harus diganti.
"Anggaran pembangunan ulang jembatan diperkirakan mencapai Rp10 miliar," ujarnya.