Vila Kayu Putih, destinasi wisata diminati masyarakat

id Berita Solok, berita Sumbar, vila kayu puti

Vila Kayu Putih, destinasi wisata  diminati masyarakat

Vila Kayu Putih, destinasi wisata paling diminati masyarakat (Antara/Laila Syafarud)

Arosuka (ANTARA) - Vila Kayu Putih yang terletak di Batu Bagiriak, Jorong Galagah, Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumbar saat ini menjadi destinasi wisata yang diminati masyarakat.

Pengelola vila kayu putih Mulyadi (40) di Alahan Panjang, Minggu mengatakan vila tersebut dibangun oleh salah seorang dosen di Universitas Andalas (Unand) sejak 2018 .

"Rencananya di vila itu akan dibuat rumah, namun karena tempatnya strategis dan pemandangannya sangat indah, maka dibuatlah sebagai tempat penginapan," kata dia.

Ia mengatakan setelah dilakukan perbaikan dan dihiasi dengan taman-taman, vila itu pun terlihat menarik dan pengunjung pun semakin banyak yang tertarik.

Pengunjung vila kayu putih itu mulai ramai sejak setahun belakangan ini mencapai 20 hingga 30 orang per harinya. Para pengunjung pun memanfaatkan keindahan vila itu sebagai tempat berfoto dan ada juga dijadikan sebagai tempat foto pranikah.

Ia menyebutkan biaya masuk ke dalam vila hanya Rp10 ribu untuk satu orang dewasa dan Rp5 ribu untuk pelajar.

Biasanya para pengunjung paling ramai pada sore hari karena menikmati pemandangan danau di atas. "Vila ini terletak di daratan tinggi sehingga pemandangan danau di atas dan gunung talang terlihat dari vila," kata dia.

Ia menyebutkan para pengunjung biasanya berasal dari Bukittinggi, Kabupaten Solok Selatan, Kota Padang, dan Solok.

Selain itu, vila kayu putih juga menyediakan tempat penginapan mulai dari harga Rp700 ribu per kamar hingga Rp3 juta per hari dengan fasilitas berupa air panas, TV, dan lainnya.

"Sebelumnya para pengunjung yang menginap di vila kayu putih ini berasal dari Kalimantan, Malaysia, dan Jerman. Namun karena saat ini masih suasana pandemi COVID-19 sehingga pengunjung dari luar Kota pun berkurang," ucap dia.

Ia mengatakan biasanya jumlah pengunjung paling ramai saat perayaan tahun baru. Namun pada tahun baru 2021 vila itu sempat ditutup karena mengikuti surat edaran gubernur yang meminta untuk menutup objek wisata dalam rangka mencegah penularan COVID-19.

"Sekarang vila kayu putih sudah dibuka lagi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19," kata dia.

Di samping itu, seorang warga Mitahul Khair (29) mengatakan perekonomiannya ikut terbantu dengan adanya vila tersebut.

"Biasanya saya hanya bekerja ke ladang membantu suami. Namun sekarang mulai membuka usaha oleh-oleh berupa menjual terong belanda, labu, bawang merah, dan markisah untuk pengunjung," kata dia. ***3***