TNI Pariaman kembangkan pupuk organik wujudkan ketahanan pangan dimasa pandemi

id berita padang pariaman,berita sumbar,pupuk

TNI Pariaman kembangkan pupuk organik wujudkan ketahanan pangan dimasa pandemi

Dandim 0308/Pariaman, Letkol. Czi. Titan Jatmiko (dua kanan) meninjau proses penanaman bawang merah untuk uji coba Efmic 32 terhadap komuditas tersebut. (antarasumbar/Istimewa)

Bahan-bahannya sayur-sayuran dan buah-buahan, bahkan bahan yang sudah busuk masih dapat digunakan,
Parit Malintang (ANTARA) - Komando Rayon Militer 09/Batang Anai, Komando Distrik Militer 0308/Pariaman, Sumatera Barat mengembangkan pupuk organik yang dinamakan efektif mikroorganisme 32 atau Efmic 32 sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan dimasa pandemi COVID-19.

"Angka 32 diambil dari simbol Korem 32/Wirabraja karena ide ini dari Komandan Korem untuk mengembangkan pupuk non-kimia," kata Dandim 0308/Pariaman, Letkol. Czi. Titan Jatmiko di Pariaman, Rabu.

Ia mengatakan bahan pembuatan pupuk organik tersebut dapat diambil dari bahan alam yang berada di lingkungan sekitar sehingga mudah untuk diproduksi dengan biaya yang murah.

"Bahan-bahannya sayur-sayuran dan buah-buahan, bahkan bahan yang sudah busuk masih dapat digunakan," katanya.

Pengembangan pupuk organik tersebut telah dimulai di Koramil 09/Batang Anai sekitar dua tahun lalu sehingga telah banyak uji coba yang diterapkan terhadap tanaman.

Ia menyampaikan dari uji coba yang dilakukan terhadap sejumlah jenis tanaman menunjukkan hasil yang signifikan dari Efmic 32.

Adapun jenis tanaman yang diuji cobakan yaitu diantaranya cabai, jagung, kacang tanah, terong, melon, padi, dan mentimun.

Saat ini, lanjutnya pihaknya akan menguji kandungan dari Efmic 32 tersebut di labor salah satu perguruan tinggi di Padang.

Ia berharap dengan adanya pupuk organik tersebut maka dapat membantu menciptakan ketahanan pangan di masa pandemi COVID-19.

Selain itu, juga dapat membantu petani untuk mendapatkan pupuk dengan biaya yang terjangkau karena bahan untuk membuatnya mudah didapatkan.

Ia menambahkan pengembangan pupuk tersebut bersifat swadaya Koramil setempat dan menurutnya hasilnya akan maksimal jika nanti terjalin kolaborasi untuk pengembangan bibit.