Painan, (ANTARA) - Objek wisata Air Terjun Pelangai di Nagari Pelangai Gadang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat menyuguhkan empat keindahan yang membuat wisatawan takjub dan tidak menyesal berkunjung ke lokasi.
"Keindahan pertama yakni adanya air terjun setinggi 70 meter, siapa yang datang akan takjub melihatnya," kata pengelola objek wisata, Resma di Painan, Senin.
Selanjutnya pada siang menjelang sore saat cuaca cerah di lokasi juga terbentuk Pelangi akibat membiasnya cahaya Matahari terhadap tetesan air terjun.
Berikutnya juga terdapat jembatan gantung sepanjang 45 meter dan sebuah rumah pohon yang menjadikan lokasi semakin menarik untuk dikunjungi.
"Khusus jembatan gantung dan rumah pohon dibangun oleh Dinas Kehutanan Sumatera Barat tahun ini," ujarnya.
Wali Nagari Pelangai Gadang, Toni Afrizal, menyebut, ratusan wisatawan langsung "menyerbu" objek wisata Air Terjun Pelangai sejak dibuka sepekan terakhir.
"Kedatangan wisawatan di luar perkiraan kami, dan kami berharap pengelola semakin serius sehingga eksistensi objek wisata terus terjaga," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Pesisir Selatan, Madrianto didampingi Kepala Seksi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan, Hendrio Fadly, menyebut, ikutsertanya Dinas Kehutanan Sumatera Barat dalam mengembangkan objek wisata Air Terjun Pelangai karena lokasi berada di dalam kawasan hutan.
"Dalam pelaksanaanya antara Dinas Kehutanan Sumatera Barat dan BUMNag Pelangai Gadang dijalin kemitraan seusai dengan skema perhutanan sosial," ujarnya.
Hal tersebut, kata dia, dilakukan untuk memberikan kepastian pengelolaan, sehingga masyarakat yang menetap di pinggir kawasan hutan sejahtera dengan memanfaatkan hasil serta jasa yang ada.
"Tujuan kami mendorong adanya aktivitas kepariwisataan di Pelangai Gadang tidak hanya sebatas peningkatan pendapatan asli nagari melalui restribusi, namun lebih dari itu yakni untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat secara menyeluruh," sebutnya.
Khusus pembangunan jembatan gantung dan rumah pohon Dinas Kehutan Sumatera Barat mengalokasikan anggaran Rp199,1 juta yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) 2020. (*)