Padang (ANTARA) - Banyak peternak di Sumatera Barat dinilai telah menguasai cara dalam pemeliharaan ternak namun tidak untuk produktivitasnya.
Meski telah tergabung dalam kelompok ternak, sebagian besar peternak di daerah masih menggunakan cara konvensional dalam memproduksi ternaknya, salah satunya di Nagari Ampang Pulai, Kecamatan Koto IX Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan.
Karakteristik peternak konvensional ini antara lain rata-rata kepemilikan ternak rendah, ternak digunakan sebagai tabungan hidup. Kemudian ternak dipelihara dalam pemukiman padat penduduk dan dikandangkan di belakang rumah.
Bahkan masih banyak yang dilepas begitu saja seperti di Nagari Ampang pulai yang merupakan nagari pariwisata dengan demikian harus diperhatikan tentang ternak yang masih berkeliaran . Terlebih Pemerintah Pesisir Selatan telah mengeluarkan Perda Daerah tentang pengamanan ternak yang berkeliaran di tempat wisata yakni Perda 01 tahun 2016.
Karakteristik lain akibat terbatasnya lahan pemeliharaannya sehingga pakan harus dicari di kawasan yang seringkali jauh dari rumahnya. Kemudian usaha beternak dilakukan secara turun temurun serta Jika tidak ada modal untuk membeli ternak, mereka menggaduh dengan pola bagi hasil.
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan pasar tentu pola ini harus sedikit dimodifikasi guna mendapat produktivitas yang lebih meningkat. Untuk itu diperlukan upaya perbaikan ternak dalam meningkatkan produktivitasnya.
Atas dasar inilah empat orang dosen yang tergabung dalam Tim Pengabdian Masyarakat Unand melakukan upaya perbaikan produktivitas ternak terhadap Kelompok Ternak Sapi di Nagari Ampang Pulai, Kecamatan Koto IX Tarusan, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Keempat dosen tersebut yakni Dr. Ir. Tinda Afriani M.S sebagai ketua, Dr. Ir. Dwi Yuzaria, SE. M.Si , Dr. Ir. Jaswandi MS, dan M. Ikhsan Rias, SE. M.Si sebagai anggota.
Keempatnya telah melakukan sosialisasi terkait upaya perbaikan produktivitas ternak sapi kepada masyarakat kelompok ternak sapi setempat pada Jumat 13 November 2020 yang bertempat di Kantor Wali Nagari Ampang Pulai.
Dalam tajuk "Sosialisasi Dinamika Kelompok Ternak Sapi di Ampang Pulai, tim pengabdian masyarakat memaparkan beberapa rekomendasi penguatan kualitas ternak sapi dari beberapa aspek.
Salah satunya terkait pakan ternak yang dinilai juga memegang peranan dalam peningkatkan produktivitas ternak sapi. Dalam hal ini peternak didorong untuk memilih pakan serta hijauan yang berkualitas.
Selain itu juga diberikan rekomendasi penyuluhan terkait manajerial budidaya ternak dan sistem pemeliharaannya.
Terkait manajerial ini penting mengingat peternak masih berskala kecil dinilai belum profesional dalam pengelolaannya. Saat mengelola ternak, peternak masih belum mempertimbangkan aspek bisnis yang menjurus pada keuntungan produksi.
Ditambah dengan minimnya pengetahuan menjadikan peternak keliru dalam mengembangkan produksinya. Sebagai contoh, ternak berkualitas baik dijual dan dipotong sedangkan ternak berkualitas buruk dipertahankan.
Untuk itu dengan adanya sosialisasi ini Peternak diarahkan untuk lebih profesional dalam pengelolaan bisnis ternaknya. Di samping itu Peternak dalam kelompok tersebut dapat saling menghimpun diri dalam kebersamaan untuk membangun perusahaan kolektif berbadan hukum.
Dalam hal ini juga ternak dan semua lahan yang dimiliki menjadi aset bersama yang dikelola secara profesional dan proporsional. Di sinilah peranan program perbaikan atau pemuliaan ternak perlu dilakukan.
Secara khusus tujuan kegiatan ini memberi ilmu pengetahuan kepada peternak berskala kecil tentang berbagai aspek teknis peternakan dan nonteknis yang melandasi terwujudnya perusahaan kolektif. Yang tergabung dalam satu manajemen dan dikelola oleh satu manajer dalam rangka meningkatkan daya saing usahanya guna meningkatkan pendapatan serta kesejahteraannya.
Kegiatan sosialisasi ini menjadi awal dari rangkaian secara teknis penyuluhan dan rekomendasi pada kelompok ternak setempat. Nantinya akan dilanjutkan aplikasi kegiatan yang ditujukan pada kelompok ternak tersebut.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rekomendasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas tahun 2020
*) Penulis merupakan dosen Unand dari Tim Pengabdian Masyarakat
Berita Terkait
Alex Indra Lukman : Paradigma alokasi subsidi pada masyarakat petani perlu ditata ulang
Rabu, 4 Desember 2024 13:02 Wib
Solok Selatan imbau masyarakat skrining kesehatan lebih dini
Rabu, 4 Desember 2024 11:04 Wib
Dinkes Kota Solok bentuk Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa Masyarakat
Selasa, 3 Desember 2024 19:43 Wib
Kukuhkan Pengurus S3, Gubernur Mahyeldi Sebut Peran Organisasi Masyarakat Sangat Penting bagi Pembangunan Daerah
Senin, 2 Desember 2024 19:00 Wib
Indah Sari Rahmaini : Program JKN Memberikan Harapan dan Perlindungan bagi Jutaan Masyarakat di Seluruh Negeri
Sabtu, 30 November 2024 17:42 Wib
Unggul sementara Hendri Arnis-Alex Saputra, ajak masyarakat Padang Panjang tetap bersatu
Jumat, 29 November 2024 10:16 Wib
BUMN minta masyarakat waspada penipuan penunjukan komisaris
Kamis, 28 November 2024 18:10 Wib
Pemungutan suara di Pilkada Sawahlunto lancar, Pj Wali Kota sampaikan apresiasi kepada penyelenggara dan masyarakat
Rabu, 27 November 2024 18:40 Wib