Padang, (ANTARA) - Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) telah menyerang kehidupan manusia secara global termasuk di Indonesia. Virus yang pertama kali muncul di Wuhan China itu menyebar ke seluruh Indonesia secara cepat sehingga pemerintah menetapkan pandemi ini sebagai bencana nasional non-alam.
Wabah COVID-19 tidak hanya menyerang kesehatan manusia namun jauh dari itu, virus ini berdampak luas terhadap berbagai bidang kehidupan baik ekonomi, pendidikan, sosial, agama, budaya dan lainnya. Selain itu pandemi ini mampu mengubah pola hidup manusia menjadi serba digital dan virtual dan membutuhkan pelayanan maksimal dengan memastikan kualitas barang terjamin, kemudahan dalam mengakses produk dan tentunya didistribusikan sesuai dengan protokol yang ada di tengah pandemi.
PT Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tak hanya pasrah dalam menghadapi kondisi yang tidak pasti ini. Mereka tetap memastikan pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan saat seluruh masyarakat diharuskan di rumah saat ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Berbagai inovasi dihadirkan Pertamina dalam melayani kebutuhan masyarakat akan produk yang mereka hasilkan mulai dari memastikan karyawan yang bekerja sehat dan menjaga kebersihan tempat kerja serta lokasi produksi bahan bakar minyak dan gas bebas dari virus dengan rutin melakukan stelilisasi dengan cairan desinfektan.
Sementara itu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, Pertamina tidak melemahkan pendistribusian produk mereka dalam kondisi pandemi yang mungkin saja membahayakan kesehatan petugas yang mendistribusikan bahan bakar minyak dan gas sampai ke tangan konsumen
Pertamina antisipasi penyebaran COVID-19
PT Pertamina mengantisipasi penyebaran COVID-19 di berbagai tingkatan hingga di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang bertujuan agar pelayanan BBM tetap berjalan meskipun dalam kondisi siaga COVID-19.
Upaya-upaya yang dilakukan agar masyarakat tetap merasa aman dan nyaman ketika membeli BBM di SPBU Pertamina yang menjadi lokasi publik tempat orang berlalu lalang harus diantisipasi penyebarannya dan operator SPBU sebagai garda terdepan dalam harus terjaga dalam dalam menjalankan tugasnya.
Beberapa protokol yang harus dilakukan terhadap petugas di SPBU adalah melakukan pemeriksaan suhu kepada setiap petugas SPBU, petugas wajib menggunakan masker, sarung tangan berbahan karet dan jaga jarak dengan konsumen sekitar 1,5 meter serta menyediakan handsanitizer di setiap pompa SPBU.
Pertamina Delivery Service (PDS)
Dalam kondisi pandemi tersebut, Pertamina juga memmberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mendapatkan produk tanpa harus keluar rumah melalui program Pertamina Delivery Services (PDS).
Hal tersebut dirasakan langsung oleh warga Kota Padang Farid Kurniawan yang memesan 10 liter dexlite menggunakan aplikasi yang disediakan Pertamina pada saat adanya PSBB.
Ia berterima kasih kepada Pertamina karena melalui program PDS, dirinya tidak perlu keluar rumah di masa pandemi COVID-19 dan pemberlakuan PSBB Sumbar untuk membeli produk Pertamina
"Saya pernah memesan Pertamax Dex sebanyak 10 liter lewat PDS. Keuntungan yang saya rasakan, kita tidak perlu repot-repot ke SPBU untuk mengisi BBM. Saya berharap pelayanannya lebih ditingkatkan lagi. Kalau bisa produk lainnya juga bisa dilakukan pemesanan," kata dia.
Pandemi COVID-19 menerjang seluruh provinsi di Indonesia, tak terkecuali Sumatera Barat dan untuk mencegah penyebaran dan penularan virus corona jenis baru tersebut, Sumbar pun menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Bagi masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhan produk bahan bakar minyak (BBM), elpiji, dan pelumas Pertamina, namun tidak bisa keluar rumah maka tidak perlu khawatir karena PT Pertamina (Persero) meluncurkan program Pertamina Delivery Services (PDS).
Dengan menggunakan program tersebut, masyarakat bisa memesan produk Pertamina dari rumah. Produk Pertamina yang dipesan akan dikirim langsung ke alamat konsumen lewat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terdekat.
Leadership SPBU Coco Ulak Karang, Arif Setia Budi mengatakan masyarakat menyambut baik program ini. Hal tersebut terbukti dengan adanya permintaan masyarakat untuk memesan produk BBM, elpiji, dan pelumas. Menurutnya di SPBU tersebut produk Pertamina terbanyak yang dipesan masyarakat via PDS yaitu Pertamax Turbo.
Sementara itu Sales Branch Manager PT Pertamina Rayon 1 Sumbar Arwin Nugraha mengatakan program PDS memang bertujuan untuk memudahkan masyarakat untuk mendapatkan produk Pertamina. Apalagi sekarang lagi wabah virus corona dan Sumbar sedang pemberlakuan PSBB. "Dengan menggunakan program ini, masyarakat bisa memesan BBM, elpiji, dan pelumas Pertamina dari rumah. Kita akan melakukan pengantaran ke alamat pelanggan," ujarnya,
Pendistribusian Gas Bersubsidi nonstop di tengah pandemi
Untuk Sumatera Barat contohnya, PT Pertamina melalui PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I terus mendistribusikan gas 3 Kg bersubsidi kepada masyarakat luas di tengah pandemi bahkan jumlahnya meningkat daripada pendistribusian di kala normal.
PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I mencatat konsumsi gas bersubsidi di Sumatera Barat selama Maret 2020 mengalami peningkatan menjadi 2,8 juta tabung dari bulan sebelumnya 2,7 juta tabung.
Kenaikan konsumsi ini akibat pembatasan sosial yang diterapkan pemerintah dalam menghadapi penyebaran virus COVID-19. Hal itu membuat seluruh keluarga ada di rumah dan kegiatan memasak jadi meningkat.
Peningkatan konsumsi gas tidak hanya terjadi pada elpiji bersubsidi namun juga elpiji non subsidi. Pihaknya mencatat sepanjang bulan Maret 2020 ada peningkatan sebanyak 300 ribu tabung elpiji non subsidi. Peningkatan jumlah tabung gas juga ditingkatkan saat Lebaran Idul FItri dan Lebaran Idul Adha yang berjalan di tengah pandemi.
Program uang kembali 50 persen bagi angkot
PT Pertamina Marketing Operation (MOR) 1 memberikan "cashback" atau uang kembali sebesar 50 persen bagi pengemudi angkot yang membeli bahan bakar jenis pertalite atau dexlite saat pandemi COVID-19
Unit Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I, Roby Hervindo mengatakan program ini diberikan kepada 10.000 angkutan kota setiap harinya. Pertamina memberikan perhatian khusus bagi pengemudi angkutan kota (angkot) berupa cashback saldo LinkAja untuk pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Dexlite di SPBU Pertamina melalui aplikasi MyPertamina. "Cashback 50% dengan maksimal nilai Rp30.000 per harinya," kata dia.
Pemberian bantuan APD, makanan bagi Nakes dan Ojol
Pertamina juga menyalurkan bantuan Alat Pelengkap Diri (APD) untuk tenaga kesehatan kepada Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat untuk penanganan COVID-19. APD ini diserahkan melalui Pemkot Padang untuk petugas medis yang menangani COVID-19 dalam bentuk APD yang diberikan yaitu pakaian hazmat sebanyak 50 unit, sarung tangan sebanyak 50 pasang, masker N95 sebanyak 120 unit.
Kemudian ada sepatu bot sebanyak 50 pasang serta kacamata sebanyak 80 unit. Menurut dia hal ini dilakukan karena Alat Pelindung Diri (APD) khususnya bagi tenaga medis kini sulit dicari.
Selain itu dalam kondisi pandemi membuat sejumlah usah terhenti akibat pembatasan sosial, komunitas Pertaminang menggandeng Himpunan Wirawasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana) Sumatera Barat berbagi berkah memberikan bantuan makan siang kepada ojek daring yang terdampak ekonomi akibat virus COVID-19 di daerah itu.
Pandemi Covid-19 yang menerpa Indonesia memiliki dampak pada perekonomian. Pembatasan mobilitas membuat pendapatan masyarakat terutama sektor informal menurun drastis termasuk ojek dalam jaringan (daring) atau online yang pendapatannya turun hingga lebih dari 50 persen.
“Kami membagikan makanan untuk 200 pengemudi ojek online. Kami berharap makanan ini dapat menjadi penyemangat mereka yang tetap bekerja di lapangan,” kata Robi Hervindo
Selain itu Bright Gas menggandeng D’besto dan Sate Manangkabau membagikan 500 paket makanan bergizi, berupa makan siang, kepada para tenaga medis di di sejumlah rumah sakit di Kota Padang dan Bukittinggi, Sumatera Barat
"Pembagian asupan bergizi dilakukan di empat rumah sakit rujukan COVID-19 di kota Padang dan Bukittinggi. Yaitu di Rumah Sakit Universitas Andalas, Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil, Rumah Sakit Umum Daerah dr. Rasidin, serta Rumah Sakit Achmad Mochtar,” kata dia.
Pertamina setor Rp299 miliar ke Sumbar
Masa pandemi begitu berat bagi pemerintah Sumbar sehingga mereka harus melakukan realokasi anggaran di APBD untuk penanganan pandemi COVID-19 mulai dari peralatan medis, tenaga medis, penyediaan jaring pengaman sosial dan lainnya yang memakan anggaran hingga Rp500 miliar lebih.
Dalam kondisi ini Pertamina mampu menyetorkan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sepanjang Januari hingga Juli 2020 sebesar Rp299 miliar kepada pemerintah daerah .
”Jumlah ini mengalami penurunan sekitar tujuh persen dibanding tahun lalu yakni Rp245 miliar,” tutup dia