Robertson puji kiper Marshall berandil besar bawa Skotlandia menang adu penalti
Jakarta, (ANTARA) - Kapten tim nasional Skotlandia Andy Robertson memuji kiper David Marshall, yang berandil besar membawa timnya menang adu penalti 5-3 atas Israel dalam pertandingan playoff kualifikasi Piala Eropa 2020 Jalur C.
Pemenang pertandingan itu harus ditentukan melalui adu penalti, setelah laga pada waktu normal ditambah perpanjangan waktu tidak menghasilkan gol sama sekali.
Pada adu penalti tersebut, Marshall mampu menggagalkan sepakan eksekutor pertama Israel Eran Zahavi.
"Kami bermain dengan mereka untuk kurun waktu yang lama dan pertandingan ditentukan oleh gol yang aneh pada setiap laga. Namun saat Anda memiliki kiper seperti Marshall, Anda tahu ia dapat melakukan penyelamatan. Kami telah berlatih adu penalti setiap pekan dan untungnya para pemain melakukannya dengan baik karena standar penalti kami begitu fenomenal," kata Robertson seperti dikutip laman resmi UEFA, Jumat.
Kemenangan itu membuat Skotlandia akan bertemu Serbia pada 12 November, untuk memperebutkan tiket ke putaran final Piala Eropa.
"Kami belum memikirkan Serbia. Kami tahu siapapun yang akan kami hadapi di final, (tim) itu akan penuh kualitas. Akan sulit untuk bermain di sana, namun itulah final, dan kita tahu apapun dapat terjadi. Kami akan pergi dengan kepercayaan diri, keyakinan penuh," tutur bek kiri andalan Liverpool tersebut.
Pelatih Skotlandia Steve Clarke juga menatap laga kontra Serbia dengan optimistis.
"Kualifikasi masih kami lakukan. Kami memiliki jadwal berat untuk bermain di markas Serbia pada bulan depan, namun itulah yang kami nanti-nantikan. Kami akan pergi ke sana dengan kepercayaan diri, sambil berharap dapat mengukir secuil sejarah untuk tim nasional Skotlandia," ujar Clarke.
Skotlandia sudah lama absen berpartisipasi di Piala Eropa. Keikutsertaan terakhir mereka di kompetisi elit antar negara itu terjadi 24 tahun silam yakni pada 1996. (*)
Pemenang pertandingan itu harus ditentukan melalui adu penalti, setelah laga pada waktu normal ditambah perpanjangan waktu tidak menghasilkan gol sama sekali.
Pada adu penalti tersebut, Marshall mampu menggagalkan sepakan eksekutor pertama Israel Eran Zahavi.
"Kami bermain dengan mereka untuk kurun waktu yang lama dan pertandingan ditentukan oleh gol yang aneh pada setiap laga. Namun saat Anda memiliki kiper seperti Marshall, Anda tahu ia dapat melakukan penyelamatan. Kami telah berlatih adu penalti setiap pekan dan untungnya para pemain melakukannya dengan baik karena standar penalti kami begitu fenomenal," kata Robertson seperti dikutip laman resmi UEFA, Jumat.
Kemenangan itu membuat Skotlandia akan bertemu Serbia pada 12 November, untuk memperebutkan tiket ke putaran final Piala Eropa.
"Kami belum memikirkan Serbia. Kami tahu siapapun yang akan kami hadapi di final, (tim) itu akan penuh kualitas. Akan sulit untuk bermain di sana, namun itulah final, dan kita tahu apapun dapat terjadi. Kami akan pergi dengan kepercayaan diri, keyakinan penuh," tutur bek kiri andalan Liverpool tersebut.
Pelatih Skotlandia Steve Clarke juga menatap laga kontra Serbia dengan optimistis.
"Kualifikasi masih kami lakukan. Kami memiliki jadwal berat untuk bermain di markas Serbia pada bulan depan, namun itulah yang kami nanti-nantikan. Kami akan pergi ke sana dengan kepercayaan diri, sambil berharap dapat mengukir secuil sejarah untuk tim nasional Skotlandia," ujar Clarke.
Skotlandia sudah lama absen berpartisipasi di Piala Eropa. Keikutsertaan terakhir mereka di kompetisi elit antar negara itu terjadi 24 tahun silam yakni pada 1996. (*)