Jangan sampai jadi penghuni, sel khusus Polresta Padang bisa tampung 60 pelanggar Perda AKB

id Kapolresta Padang Imran Amir,sel khusus pelanggar perda AKB,berita padang,padang terkini,berita sumbar,sumbar terkini

Jangan sampai jadi penghuni, sel khusus Polresta Padang bisa tampung 60 pelanggar Perda AKB

Kepala Kepolisian Resor Kota Padang AKBP Imran Amir. (ANTARA/Fathul Abdi)

Padang, (ANTARA) - Sel khusus yang disiapkan Kepolisian Resor Kota Padang, Sumatera Barat bagi Pelanggar Peraturan Daerah (Perda) Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyebaran COVID-19 bisa menampung hingga 60 orang.

"Sel khusus yang kami siapkan bisa menampung hingga 60 orang pelanggar Perda AKB," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Padang AKBP Imran Amir di Padang, Kamis.

Sementara itu bagi pelanggar Perda yang berjenis kelamin perempuan akan ditempatkan di sel Kepolisian Sektor.

"Sel pelanggar Perda juga akan dipisah dengan sel tahanan pidana umum," jelasnya.

Ia mengatakan penyediaan sel khusus tersebut sebagai upaya polisi mendukung penerapan Perda AKB yang sudah berlaku di daerah setempat dan menekan angka penularan COVID-19.

Perda nomor 6 tahun 2020 yang disahkan oleh DPRD Sumbar pada 11 September 2020 dan telah mendapatkan nomor registrasi 6-124/2020 dari Kemendagri tidak hanya memuat kewajiban masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan.

Seperti wajib menggunakan masker di luar rumah, cuci tangan menggunakan air dan sabun, menjaga jarak fisik serta tidak berjabat tangan.

Dalam aturan itu juga termuat sanksi berupa denda Rp250 ribu atau kurungan penjara selama dua hari bagi pelanggar yang tidak menggunakan masker.

Serta kurungan maksimal tiga bulan atau denda Rp25 juta bagi setiap penanggung jawab kegiatan atau usaha yang melanggar protokol kesehatan dalam kegiatan usahanya.

Imran mengatakan sebelum pelanggar Perda dimasukkan ke sel khusus untuk menjalani hukuman kurungan, mereka akan menjalani tes usap COVID-19 terlebih dahulu.

"Itu (tes usap) akan dikoordinasikan dengan instansi terkait, agar hasilnya bisa segera keluar," katanya.

Meskipun demikian ia tetap mengimbau agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan atas kesadaran diri sendiri, sehingga tidak ada yang perlu "menghuni" sel khusus. (*)