Ini peluang Indonesia di Piala Thomas & Uber di mata Legenda bulu tangkis Indonesia
Jakarta, (ANTARA) - Dua legenda bulu tangkis Indonesia, Hariyanto Arbi dan Christian Hadinata, berbicara soal peluang tim Merah Putih pada gelaran Piala Thomas dan Uber 2020 yang dijadwalkan pada 3-11 Oktober di Aarhus, Denmark.
Menurut Hariyanto Arbi yang merupakan juara Thomas Cup 1994-2000 itu, peluang tim Thomas untuk mendatangkan kembali trofi lambang supremasi bulu tangkis beregu ke Tanah Air itu sangat besar karena adanya ganda putra nomor satu dan dua dunia.
"Peluang Indonesia di Piala Thomas besar sekali dengan ganda nomor satu dan dua dunia berada di kita. Pemain tunggal juga bisa lah melawan pemain lain," ucap Arbi dalam bincang media virtual, Senin.
Sementara untuk tim Uber, harapan Arbi tak muluk-muluk. Ia menilai bisa melangkah hingga semifinal saja sudah merupakan pencapaian yang bagus.
Hal senada juga disampaikan Christian Hadinata. Juara All England 1972 dan 1973 itu mengatakan bahwa yang perlu dilakukan tim beregu putra untuk merebut trofi Piala Thomas saat ini hanya bagaimana mengatur strategi pemasangan pemain saat menghadapi negara pesaing.
Sementara itu, untuk tim beregu putri, ia hanya berharap mereka bisa membuat kejutan.
“Kalau Piala Uber pencapaian semifinal itu pencapaian yang bagus. Syukur-syukur di semifinal bisa membuat kejutan sampai ke final,” kata Christian.
Sudah 18 tahun lamanya tim bulu tangkis Indonesia harus mengalami puasa gelar Piala Thomas. Terakhir kali Merah Putih merengkuh trofi tersebut adalah pada 2002 kala berhasil mengalahkan Malaysia 3-2 dalam laga final di Guangzhou, China.
Pada gelaran tahun ini, tim Thomas Indonesia menghuni Grup A bersama Malaysia, Belanda, dan Inggris. Sementara tim beregu putri berada di Grup B dengan pesaing dari Korea Selatan, Australia, dan Malaysia. (*)
Menurut Hariyanto Arbi yang merupakan juara Thomas Cup 1994-2000 itu, peluang tim Thomas untuk mendatangkan kembali trofi lambang supremasi bulu tangkis beregu ke Tanah Air itu sangat besar karena adanya ganda putra nomor satu dan dua dunia.
"Peluang Indonesia di Piala Thomas besar sekali dengan ganda nomor satu dan dua dunia berada di kita. Pemain tunggal juga bisa lah melawan pemain lain," ucap Arbi dalam bincang media virtual, Senin.
Sementara untuk tim Uber, harapan Arbi tak muluk-muluk. Ia menilai bisa melangkah hingga semifinal saja sudah merupakan pencapaian yang bagus.
Hal senada juga disampaikan Christian Hadinata. Juara All England 1972 dan 1973 itu mengatakan bahwa yang perlu dilakukan tim beregu putra untuk merebut trofi Piala Thomas saat ini hanya bagaimana mengatur strategi pemasangan pemain saat menghadapi negara pesaing.
Sementara itu, untuk tim beregu putri, ia hanya berharap mereka bisa membuat kejutan.
“Kalau Piala Uber pencapaian semifinal itu pencapaian yang bagus. Syukur-syukur di semifinal bisa membuat kejutan sampai ke final,” kata Christian.
Sudah 18 tahun lamanya tim bulu tangkis Indonesia harus mengalami puasa gelar Piala Thomas. Terakhir kali Merah Putih merengkuh trofi tersebut adalah pada 2002 kala berhasil mengalahkan Malaysia 3-2 dalam laga final di Guangzhou, China.
Pada gelaran tahun ini, tim Thomas Indonesia menghuni Grup A bersama Malaysia, Belanda, dan Inggris. Sementara tim beregu putri berada di Grup B dengan pesaing dari Korea Selatan, Australia, dan Malaysia. (*)