Pengamat nilai foto Mahyeldi di LKS siswa jelang Pilgub Sumbar tidak etis

id berita padang,berita sumbar,mahyeldi,pilkada 2020

Pengamat nilai foto Mahyeldi di LKS siswa jelang Pilgub Sumbar tidak etis

Buku LKS siswa SMP bersampul foto Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah. (antarasumbar/Istimewa)

Ini tentu janggal dan tidak etis, apalagi ini dilakukan di tengah situasi penerimaan siswa baru yang masih bermasalah,
Kota Padang (ANTARA) - Pengamat politik Universitas Andalas (Unand) Padang, Edi Indrizal menilai foto Wali Kota Padang yang menjadi sampul buku Lembar Kerja Siswa (LKS) kelas VIII mata pelajaran Bahasa Inggris tidak etis dan menimbulkan kejanggalan karena saat ini politisi PKS tersebut telah memastikan diri maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada Sumbar pada 9 Desember 2020

“Ini tentu janggal dan tidak etis, apalagi ini dilakukan di tengah situasi penerimaan siswa baru yang masih bermasalah. Bisa jadi ini merupakan modus untuk melakukan kampanye terselubung” kata dia di Padang, Kamis.

Ia menambahkan daripada melakukan pencitraan sebaiknya fokus Mahyeldi saat ini seharusnya membenahi persoalan Pendidikan di Kota Padang terutama proses penerimaan siswa baru mengalami banyak kendala.

“Dan yang lebih penting saat ini adalah kerja nyata membenahi persoalan pendidikan kota Padang, terutama penerimaan siswa baru yang masih bermasalah,” ujar dia.

Sementara anggota Komisi IV DPRD Kota Padang, Mastilizal Aye mengatakan ini jelas ada dugaan kampanye terselubung jelang Pilkada Sumbar.

Menurut dia jika tidak ada unsur kampanye tentu foto wali kota dan wakil wali kota yang dipajang di buku tersebut.

Seharusnya buku pelajaran siswa memiliki gambar lain seperti gambar pemandangan, gambar pendidikan karakter dan lainnya.

“Buku ini memang beredar di lapangan dan dalam waktu dekat Komisi IV DPRD Padang akan memanggil Dinas Pendidikan terkait hal ini,” tambah dia.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Habibul Fuadi mengatakan sejak informasi tersebut beredar dirinya memerintahkan agar seluruh buku tersebut ditarik dari lapangan.

Ia mengemukakan secara teknis penarikan di lapangan tentu beragam apalagi anak-anak belum memulai pelajaran dan para guru nanti yang akan menarik buku tersebut.

Menurut dia tidak ada yang salah dengan foto tersebut karena Wali Kota Padang yang ada di sampul buku tersebut.

“Saya rasa tidak ada yang menyalahi aturan karena itu Wali Kota Padang. Di spanduk, foto dan baliho juga ada namun saya sudah memerintahkan buku itu ditarik. Saya sendiri belum melihat langsung buku tersebut tapi akan kita tarik,” terang dia.