Penerbangan ditutup, seorang warga China terjebak di Limapuluh Kota

id wabah corona,warga china,tak bisa pulang,limapuluh kota,berita sumbar

Penerbangan ditutup, seorang warga China terjebak di Limapuluh Kota

Petugas Imigrasi Agam meninjau aktivitas warga China (kaos putih) di Tanjung Balit, Limapuluh Kota yang tidak bisa pulang ke negaranya karena ditutupnya penerbangan akibat wabah corona. (Dokumentasi Imigrasi Agam)

Bukittinggi, (ANTARA) - Kantor Imigrasi Klas II Non-TPI Agam, Sumatera Barat mencatat satu warga asal China tinggal di wilayah Kabupaten Limapuluh Kota dan belum dapat kembali ke negara asal karena ditutupnya penerbangan ke negara tersebut.

"Ada satu pekerja asal China. Dia ingin balik ke negara asal tapi saat ini sedang tidak bisa," kata Kepala Seksi Inteldakim Kantor Imigrasi Agam Deny Haryadi di Koto Hilalang, Senin.

Ia menerangkan sebelum virus corona mewabah, tercatat sebanyak 13 orang pekerja asal China beraktivitas di tambang timah hitam di Tanjung Balit, Pangkalan, Kabupaten Limapuluh Kota.

Saat perayaan Imlek lalu, sebanyak 12 orang kembali ke China dan satu orang tetap tinggal di Limapuluh Kota.

Ketika corona mewabah, 12 pekerja tersebut tidak bisa kembali bekerja ke Indonesia sementara satu orang yang tinggal tidak bisa kembali ke negara asalnya itu.

"Satu warga yang masih tinggal ini ketika kami temui beberapa waktu lalu sudah berharap ingin pulang. Tapi karena penerbangan ditutup akibat corona, dia terpaksa harus tinggal di sini sementara waktu," jelasnya.

Warga atas nama Shiyue Zou itu masih tinggal di Tanjung Balit dan memiliki izin tinggal berlaku sampai Desember 2020.

"Jikapun izin tinggalnya habis, karena kondisi wabah seperti saat ini ada aturan bahwa masih bisa dikeluarkan izin tinggal terpaksa," katanya. (*)