Padang (ANTARA) - PT. PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat terus berupaya perluasan jaringan listrik di Kabupaten Kepulauan Mentawai, meski tantangan dihadapi minimnya akses jalan ke desa-desa di pelosok kabupaten itu.
"Tantangan dalam perluasan jaringan listrik ke pelosok di Mentawai, akses jalan belum ada sehingga untuk menarik jaringan terkendala," kata GM PLN UIW Sumbar Bambang Dwiyanto di Padang, Selasa.
Mentawai, kata dia, saat inj posisi rasio elektrifikasi masih rendah atau baru 66 persen. Justru itu, upaya untuk meningkatkan dan perluasan penting sehingga perlu sinergi dengan berbagai pihak.
Pihaknya terus bersinergitas dengan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten untuk berharap perluasan jalan trans Mentawai.
Sebab, tanpa akses jalan akan menjadi kendala dalam menarik jaringan hingga ke desa-desa di pelosok kabupaten terdepat itu.
Bambang menceritakan, ketika tim ekspedisi Mentawai Terang survei untuk melihat titik perluasan jaringan belum adanya jalan antar desa.
Sementara masyarakat begitu antusias dan penuh pengharapan agar ada jaringan listrik di desa mereka.
Misalnya saat tim ekspedisi sampai di Desa Basapuat dan Sumanganya, warga minta jaringan listrik masuk kesana. Namun, akses jalan belum ada dan mesti tunggu ada jalan agar bahan proyek listrik bisa masuk.
"Membuka jalan tentu bukan domainnya PLN, tapi dinas pekerjaan umum. Hal ini mesti dapat perhatian semua," ujarnya.
Ia mengungkapkan, kalau pengembangan jaringan listrik di Mentawai bukan bicara untung karena beban produksi dengan geografis wilayah cukup tinggi atau rata-rata sampai 4.000/ kwh.
"Beban biaya tinggi faktor geografis dan perluasan jaringan listrik di Mentawai hanya demi 'merah putih', tak lagi soal untung rugi,"ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bambang juga menyinggung rasio elektrifikasi terendah selain Mentawai di Sumbar, yakni Pasaman Batat dan Solok Selatan.
Hal itu juga faktor geografis dan akses jalan ke permukiman masyarakat ada yang dibalik bukit sehingga jadi kendala untuk menarik kabel jaringan.
"Pasaman Barat dan Solok Selatan belum bisa RE tinggi karena akses jalan kurang ke permukiman masyarakat dipinggiran,"ujarnya.
Berita Terkait
BI Sumbar harap cinta Bangga Paham Rupiah masuk kurikulum di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 16:02 Wib
Pemerintah daerah antisipasi penggunaan mata uang asing di Mentawai
Selasa, 23 April 2024 12:49 Wib
Bank Indonesia jangkau daerah 3T untuk edarkan uang baru
Selasa, 23 April 2024 10:53 Wib
Ekspedisi Rupiah Berdaulat bantu percepat pertumbuhan ekonomi Mentawai
Jumat, 19 April 2024 18:29 Wib
Wujudkan Mentawai terang, PLN siap dukung percepatan pembangunan di Pulau Terluar Sumbar
Jumat, 5 April 2024 21:39 Wib
BPJS Ketenagakerjaan Padang bayarkan jaminan klaim Rp 1,5 miliar di Mentawai
Jumat, 22 Maret 2024 15:05 Wib
Pemkab Kep. Mentawai lindungi 39 ribu pekerja rentan dengan BPJS Ketenagakerjaan
Jumat, 22 Maret 2024 13:29 Wib
Kejaksaan tangkap terpidana korupsi Mentawai usai buron belasan tahun
Kamis, 21 Maret 2024 12:49 Wib