Komunitas Cahaya Padangajak masyarakat motivasi penderita kanker anak

id Berita Padang

Komunitas Cahaya Padangajak masyarakat motivasi penderita kanker anak

Zaid Fahlefi (3) pejuang kanker darah sejak umur 2 tahun (sebelah kanan) (Antara/Laila Syafarud).

Padang (ANTARA) - Yayasan Komunitas Cahaya Padang memberikan dukungan dan semangat terhadap anak-anak penderita kanker di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Sumatera Barat.

Penggerak Yayasan Komunitas Cahaya Padang Elsy Varinia, di Padang, Minggu mengatakan komunitas Cahaya bertujuan untuk memberikan semangat dan dukungan pada para penderita kanker, khususnya anak-anak.

"Seseorang yang divonis kanker pasti semangatnya akan turun. Mereka membutuhkan dukungan dari kita," kata dia.

Tidak hanya itu, tentunya para orang tua juga membutuhkan dukungan dan semangat. Bahkan setelah ditelusuri penderita kanker anak kebanyakan berasal dari keluarga yang kurang mampu, kata dia.

"Untuk itu mereka membutuhkan bantuan moril dan juga materil," kata dia merupakan orang tua dari seorang anak juga pejuang kanker karsinoma sarkoma yang muncul dari tulang, dan otot.

Ia menyampaikan hal itu pada saat perayaan hari kanker anak sedunia yang digelar Komunitas Cahaya Peduli Kanker Anak di RSUP M Djamil, Padang.

"Penderita kanker anak mulai dari usia enam bulan sampai 18 tahun," kata dia.

Ia juga menyebutkan saat ini jumlah penderita kanker anak yang tergabung di Yayasan Komunitas Cahaya yaitu 170 anak, kemudian yang mengikuti peringatan hari kanker anak sekitar 70 anak.

"Anak-anak yang tergabung merupakan yang berobat ke RSUP M Djamil Padang seperti ada yang berasal dari Kepulauan Riau, Jambi, dan Riau," kata dia.

Jenis kanker yang diderita anak-anak di RSUP M Djamil Padang yaitu kanker darah, kanker mata, kanker tulang dan beberapa kanker lainnya seperti kanker ginjal dan kanker otak.

"Namun mayoritas kanker yang diderita yaitu kanker darah," kata dia.

Orang tua penderita kanker anak Sari Wahyu mengatakan anaknya yang bernama Zaid Fahlefi (3) menderita kanker darah sejak umur 2 tahun.

Ia mengakui tidak satupun keluarganya yang menderita kanker darah.

"Saya juga bingung, tetapi kata dokter kanker yang diderita anak saya disebabkan oleh faktor lingkungan yang kurang sehat," kata dia yang berasal dari Bukittinggi.

Ia juga mengapresiasi adanya Komunikasi Cahaya karena ia menjadi lebih semangat dalam berusaha menyembuhkan anaknya.