Simpang Empat, (ANTARA) - Warga Kampung dua Mahakarya Koto Baru, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, mengharapkan jembatan gantung di daerah itu bisa diperbaiki karena kondisinya sudah memprihatinkan.
"Jembatan gantung ini sudah berusia belasan tahun. Kondisinya saat ini memprihatinkan dan bisa mengancam pengendara yang melewati jembatan ini," kata Sum (50), salah seorang warga, Selasa.
Ia mengatakan jembatan gantung itu merupakan satu-satunya akses masyarakat di daerah itu menyeberangi Sungai Batang Ampu untuk membawa hasil kebun masyarakat berupa kelapa sawit, jagung, kacang-kacang, pepaya dan lainnya.
"Jembatan ini sudah mulai keropos dan jika dibiarkan terus maka bisa mengancam keselamatan pengguna," ujarnya.
Pantauan ANTARA di lapangan, kondisi jembatan itu memang sudah mulai mengkhawatirkan. Terlihat tapak jembatan mulai terkikis air Sungai Batang Ampu.
Panjang jembatan sekitar 20 meter dan lebar jembatan sekitar dua meter dan terlihat mulai lapuk dan berkarat.
Lantai jembatan dari papan juga sudah mulai lapuk dan kawat atau sling jembatan juga sudah berkarat dan sudah tidak kokoh lagi.
Bila ada mobil pick up atau kendaraan membawa kelapa sawit melewati jembatan itu maka terlihat getaran dan ayunan jembatan yang sangat mengkhawatirkan dan seolah-olah sling jembatan akan mau putus.
"Memang jika ada mobil membawa kelapa sawit, bentuk jembatan seolah-olah mau putus," ujar warga lainnya Jamil.
Ia berharap kepada pemerintah agar dapat memperbaiki jembatan gantung ini. Kalau perlu dibangunkan jembatan permanen pengganti jembatan gantung itu.
"Mudah-mudahan jembatan ini cepat diperbaiki. Jangan hendaknya ada korban dulu baru jembatan ini diperbaiki," katanya. (*)
